Pengertian, Jenis, dan Cara Membuat Neraca Saldo
2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo usai penyesuaian dibuat setelah akun tertentu disesuaikan oleh pengguna. Penyesuaian itu perlu dilakukan agar laporan keuangan bisa menggambarkan kondisi aktual instansi, perusahaan, atau organisasi.
3. Neraca Saldo Penutup
Neraca saldo penutup kerap disebut pula dengan post-closing trial balance. Neraca ini dipakai untuk memastikan buku besar sudah memiliki saldo untuk periode berikutnya. Pelaku usaha atau orang yang bertanggung jawab atas keuangan ini perlu memastikan seluruh akun dan nilainya dalam daftar saldo maupun neraca akhir periode harus sama.
Fungsi Neraca Saldo
Neraca saldo memiliki sederet fungsi yang perlu diperhatikan. Kendati sudah disinggung sebelumnya, berikut ini penjelasan lebih detail terkait fungsi neraca saldo.
1. Fungsi Pencatatan Data Akun
Neraca saldo memiliki fungsi mencatat seluruh data akun. Fungsi ini merupakan fungsi yang penting dan sangat dibutuhkan di bidang akuntansi.
2. Fungsi Koreksi Data Akun
Adapun fungsi lain yang tak kalah penting adalah fungsi koreksi. Fungsi ini berguna untuk memperbaiki atau mengoreksi jika ada kesalahan pencatatan. Contohnya yakni kekurangan pencatatan maupun kelebihan pencatatan saldo suatu akun.
3. Fungsi Monitoring Data
Fungsi neraca saldo berikutnya adalah pengawasan atau monitoring. Laporan keuangan yang disajikan dengan neraca saldo dapat lebih terkontrol.
4. Fungsi Persiapan Data
Fungsi neraca saldo yang berikutnya adalah sebagai alat untuk persiapan data. Neraca saldo ini berfungsi mempersiapkan pembuatan laporan keuangan di akhir periode. Neraca ini bahkan dapat pula digunakan sebagai rujukan perencanaan bisnis di periode berikutnya.
Komponen Neraca Saldo
Setelah mengetahui pengertian, cara membuat neraca saldo, hingga jenis dan fungsinya, dapat diketahui beberapa komponen neraca saldo. Komponen-komponen tersebut yakni nama akun, keterangan, debit, dan kredit. Berikut penjelasan masing-masing.
1. Nama Akun
Nama akun berisi seluruh kode akun setiap akun yang ada di buku besar perusahaan. Penulisannya dilakukan secara sistematis dan urut dari kode akun harta hingga akun yang menjadi beban.
2. Keterangan
Keterangan akun juga ada di dalamnya. Golongan keterangan akun tersebut yakni akun utang, modal, pendapatan, dan beban.
3. Debit
Kolom ini berisi saldo setiap akun dengan nilai debit yang sesuai dengan buku besar.
4. Kredit
Kolom ini berisi saldo setiap akun dengan nilai kredit yang sesuai dengan buku besar.