Memahami Fungsi Usus Besar dalam Pencernaan, dan Gangguan Kesehatannya
1. Sekum
Sekum merupakan bagian usus besar yang memiliki bentuk menyerupai kantong, fungsinya menghubungkan ileum atau bagian akhir usus halus dengan usus besar. Bagian ini membantu proses penyerapan sisa air dan nutrisi yang terdapat di dalam kimus.
2. Kolon
Kolon menjadi bagian panjang dari usus besar yang terdiri atas kolon transversum, kolon asenden, kolon sigmoid dan kolon desenden. Dalam sistem pencernaan, kolon memiliki tugas mencampur kimus dengan enzim saluran cerna, menyerap air dan elektrolit untuk membentuk feses.
3. Rektum
Rektum merupakan bagian ujung usus besar yang memiliki fungsi menerima dan menyimpan feses dari kolon. Apabila rektum sudah penuh, feses akan bergerak maju menuju anus lalu dikeluarkan dari tubuh.
4. Anus
Anus merupakan bagian akhir pada usus besar yang memiliki tugas mengeluarkan feses di dalam tubuh.
Gangguan Kesehatan yang Mempengaruhi Fungsi Usus Besar
Ada sejumlah masalah kesehatan yang bisa mengganggu fungsi usus besar seperti polip usus besar, diare, kolitis, divertikulitis hingga kanker usus besar. Berikut gangguan yang dapat mengganggu fungsinya:
1. Diare
Diare merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi. Kondisi ini ditandai oleh peningkatan frekuensi buang air besar yang disertai oleh feses bertekstur cair. Penyebab umumnya ialah mengonsumsi makanan yang tidak higienis, intoleransi laktosa dan efek samping obat-obatan.
2. Divertikulitis
Divertikulitis merupakan gangguan fungsi usus besar karena infeksi atau peradangan pada divertikula. Ini merupakan kantung abnormal yang terbentuk di sepanjang lapisan usus. Kondisi ini bisa menyebabkan penderitanya mengeluhkan sejumlah gejala mulai dari mual dan muntah, demam, perut kembung, sembelit dan nyeri perut bagian kiri bawah.
3. Polip Usus Besar
Polip usus besar ialah kondisi medis berupa tumbuhnya jaringan berlebihan di usus besar. Meski dalam banyak kasus tidak berbahaya, polip usus besar perlu diwaspadai karena berisiko bisa berkembang menjadi sel kanker. Berikut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya polip usus besar:
- Obesitas dan berat badan berlebihan
- Memiliki keluarga yang memiliki riwayat polip usus besar
- Memiliki kebiasaan merokok
4. Kolitis Ulseratif
Kolitis ulseratif merupakan kondisi yang ditandai oleh peradangan di lapisan usus besar. Sejumlah gejala yang dikeluhkan oleh penderita kolitis ulseratif seperti diare, BAB berdarah, kram perut atau nyeri, demam hingga berat badan badan menurun.
5. Kanker Usus Besar
Kanker usus besar merupakan gangguan fungsi usus besar karena tumbuhnya sel kanker, biasanya disebabkan oleh mutase genetik. Meski penyebab pastinya belum diketahui pasti, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar, berikut di antaranya:
- Radang usus besar
- Menderita polip usus besar
- Memiliki keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar
- Kebiasaan merokok
- Diabetes
- Minim asupan makanan berserat
- Mengonsumsi minuman alkohol secara berlebihan
Cara Menjaga Kesehatan Usus Besar
Memiliki peran penting untuk sistem pencernaan, kesehatan usus besar perlu dijaga baik agar bisa berfungsi optimal. Berikut cara yang bisa diakses untuk menjaga kesehatan usus besar:
- Rutin olahraga
- Melakukan pemeriksaan kesehatan saluran pencernaan dengan rutin
- Mengonsumsi sayur, makanan tinggi serat, buah dan biji-bijian
- Menjaga berat badan ideal
- Banyak minum air putih
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol
Itulah beberapa fungsi usus besar dalam pencernaan yang penting bagi pencernaan manusia. Untuk membentuk tinja, usus besar harus menyerap air dan elektrolit. Karena itu, setiap orang dehidrasi, ia bisa mengalami konstipasi dan feses menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan.