Cerita Putri Gema yang Gemar Membaca dan Bercerita

Annisa Fianni Sisma
8 Februari 2024, 14:58
Cerita Putri Gema
Kemdikbud
Cerita Putri Gema

“Paman Tukang Kebun! Aku punya cerita tentang tanaman ajaib. Dengarkan, ya!”

Putri Gema terus bercerita. Dia bercerita kepada Pelukis Kerajaan.. kepada anak-anak pelayan.. juga kepada orang tuanya, yakni Raja dan Ratu. Semua orang pun akhirnya mendengarkan kisahnya.

“Putri Gema, berceritalah lagi untuk kami,” “kami ingin mendengar cerita tentang penghuni lautan. Juga cerita tentang gaun yang indah, Putri.” “Hmm.. bagaimana jika Putri juga bercerita tentang balon udara?” kata orang-orang di sekitar.

Cerita Putri Gema
Cerita Putri Gema (Kemdikbud)

“Oooo.. semua cerita itu tersimpan di suatu tempat. Ayo ikut aku jika kalian ingin tahu,” ajak Putri Gema.

“Astaga! Apakah aku bermimpi?” Paman Penjaga Perpustakaan pun terkejut melihat banyak orang datang ke perpustakaan. Rupanya Putri Gema membawa mereka semua ke perpustakaan yang sepi itu.

Di perpustakaan, Putri Gema membacakan buku dongeng yang berjudul ‘Kue untuk Raja dan Burung Kuau’ semua orang mendengarkan kisahnya hingga akhir. Perpustakaan pun menjadi ramai karenanya.

Seorang anak pelayan melihat gambar di buku. Air liurnya terlihat menitik dan menginginkan kue seperti itu. Bibi pun mengatakan ia mampu membuatkan kue seperti itu untuknya.

“Bagaimana jika bahan-bahan pembuat kue basung di bawa ke sini? Bibi Juru Masak dapat membuat kue di selasar perpustakaan.” ucap Putri Gema memberikan ide.

Tidak lama kemudian, dari selasar perpustakaan tercium aroma kue yang lezat. Semua orang pun datang riang gembira ke perpustakaan.

Keceriaan terus berlanjut. Semua orang memperoleh ide setiap kali Putri Gema selesai bercerita. “Mendengarkan atau membaca buku seperti masuk ke dunia ajaib. Oleh sebab itulah aku suka berbagi cerita,” kata Putri Gema.

“Selama orang-orang jadi rajin membaca dan kreatif, aku sama sekali tidak keberatan. Suara di perpustakaan? Oooh.. kini terdengar seperti nyanyian di telingaku.” jelas Paman Penjaga Perpustakaan yang dulu tidak suka suara gaduh di perpustakaannya.

Demikian cerita Putri Gema yang gemar membaca sehingga membuat perpustakaan sepi itu menjadi tempat ramai dan mengasyikkan. Dalam gambar, Putri Gema menggunakan baju tradisional Bundo Kanduang atau yang artinya “ibu yang mengandung”. Baju ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Baju tradisional yang digunakan Putri Gema itu terdiri atas Tangkulak, Kalung, baju Kuruang, gelang, Sandang, dan Lambak. Semuanya berwarna kuning, merah, dan biru muda.

 
 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...