Pemerintah Diminta Segera Buka Kran Impor Jagung Untuk Tekan Harga

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 September 2021, 14:06
jagung, impor
ANTARA FOTO/ Akbar Tado/foc.
Petani mengupas jagung dari kulitnya usai terendam banjir lumpur di Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu (4/9/2021). Banjir akibat luapan air Bendungan Kalukku yang terjadi pada Jumat (3/9) itu, menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian jenis tanaman jagung rusak dan dipanen lebih awal. ANTARA FOTO/ Akbar Tado/foc.\

Tingginya harga jagung beberapa waktu terakhir membuat pedagang hingga peternak kesulitan. Di satu sisi, melambungnya harga jagung membuat harga pakan ternak melonjak tetapi di sisi lain harga ayam hidup maupun telur ayam ras justru tengah turun. Untuk menekan harga jagung, pemerintah pun diminta untuk membuka impor.

Harga jagung untuk pakan ternak meroket melebihi Harga Acuan Pembelian yang ditetapkan pemerintah (HAP) Rp 4.500 per kilogram. Harga jagung di pasaran mencapai Rp 5.500 – Rp. 6.000 per kilogram.

Advertisement

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Aditya Alta mengatakan harga jagung yang tinggi akan berdampak terhadap biaya pakan ternak. Oleh karena itu, untuk menyiasati harga jagung yang tinggi sebaiknya pemerintah tidak anti impor.

Apalagi jagung menjadi bahan baku utama dalam pembuatan pakan ayam yang berkontribusi hampir 72% dari biaya produksi.

Dengan harga pakan yang mahal, peternak harus mengeluarkan ongkos lebih padahal harga jual ayam belum juga naik. Kondisi ini membuat mereka menghadapi dua kesulitan sekaligus.

“Impor jagung itu akan menambah jumlah jagung yang beredar. Ketika harga sudah tinggi, otomatis harga jagung turun dan pada akhirnya dia akan menurunkan biaya produksi bagi peternak ayam dan petelur,” kata Aditya dalam sebuah webinar, Jumat (24/9).

Menurutnya, harga jagung lokal memang tergolong mahal jika dibanding dengan negara-negara lain. Mahalnya harga jagung disebabkan biaya produksinya yang tinggi.

Biaya produksi jagung di Indonesia mencapai Rp 4.500 per kilogram, sementara di negara Amerika Latin, seperti Brasil biaya produksi sekitar Rp 2.500 per kilogram.

Harga dan stok jagung menjadi polemik selama berminggu-minggu. Dua otoritas yakni Kementerian Pertanian dan Perdagangan bahkan saling tuding soal kelangkaan stok jagung.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement