Inflasi Tipis, Upah Riil Buruh Tani Naik pada Oktober 2018

Agatha Olivia Victoria
15 November 2019, 13:31
Upah Buruh Tani, Upah Petani, BPS
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Petani mempersiapkan bibit padi untuk ditanam di persawahan desa Karangtejo, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (13/11/2019).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat daya beli buruh tani mengalami kenaikan. Ini tercermin dari peningkatan upah riil buruh tani sebesar 0,12%. Peningkatan upah riil seiring inflasi pedesaan yang rendah.

"Inflasi tipis 0,05% di pedesaan menyebabkan upah buruh tani naik," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Jumat (15/11).

Upah riil diperoleh dengan menghitung selisih antara kenaikan upah nominal dengan inflasi. Untuk buruh tani, inflasi yang digunakan yakni indeks konsumsi rumah tangga perdesaan. Sedangkan untuk buruh bangunan yaitu indeks harga konsumen perkotaan.  

(Baca: Pengangguran Bertambah Jadi 7,05 Juta Orang per Agustus, Tertinggi SMK)

Secara rinci, upah nominal buruh tani naik 0,17% secara bulanan, dari Rp 54.424 per September menjadi Rp 54.515 per Oktober. Dengan inflasi pedesaan 0,05%, maka upah riil buruh tani naik 0,12% secara bulanan, dari Rp 38.233 menjadi Rp 38.278.

Upah riil buruh potong rambut wanita dan pembantu rumah tangga juga mengalami kenaikan. Ini menunjukkan daya belinya juga naik. "Sementara daya beli buruh bangunan bukan mandor menurun," ucap dia.

Rata-rata upah nominal buruh potong rambut wanita naik 0,07%, dari Rp 28.395 menjadi Rp 28.415 per kepala. Sedangkan upah riil naik 0,05% dari Rp 20.521 menjadi Rp 20.531 per kepala.

Kemudian, rata-rata upah nominal pembantu rumah tangga naik 0,13%, dari Rp 417.084 menjadi Rp 417.626 per bulan. Sedangkan upah riil naik 0,11% dari Rp 301.426 menjadi Rp 301.753 per bulan.

Terakhir, rata-rata upah nominal buruh bangunan tetap yaitu Rp 89.072 per hari. Alhasil, seiring inflasi, upah riil mengalami penurunan 0,02% dari 64.372 menjadi 64.538 per hari.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...