Alasan Harga BBM Tak Turun, dari Cegah Pertamina Rugi sampai PHK

Image title
28 Mei 2020, 12:30
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. Direksi Pertamina mengungkap kepada Ombudsman RI bahwa penurunan harga BBM bisa membuat rugi besar. Sehingga tak mungkin BBM diturunkan.
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. Direksi Pertamina mengungkap kepada Ombudsman RI bahwa penurunan harga BBM bisa membuat rugi besar. Sehingga tak mungkin BBM diturunkan.

Hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok yang semakin memanas belakangan kembali berdampak kepada harga minyak dunia. Perdagangan Kamis (28/5) dibuka dengan anjloknya harga minyak kontrak pengiriman Juli 2020.

Untuk jenis minyak mentah Brent, mengutip Bloomberg pada pukul 07.43 WIB, turun 2,16% menjadi US$ 33,99 per barel. Sedangkan, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 2,99% ke level US$ 31,83 per barel.

Selain karena ketegangan AS-Tiongkok, penurunan harga minyak terpengaruh ketidakjelasan realisasi pengurangan produksi oleh OPEC+. Komitmen Rusia untuk mengurangi produksi minyak pada tahun ini diragukan.

Padahal Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman sempat berdiskusi melalui sambungan telepon terkait pelaksanaan pengurangan produksi minyak kedua negara. Namun, pelaku pasar melihat Rusia tak akan memenuhi komitmennya jelang pertemuan OPEC+ dua pekan ke depan.

(Baca: Tensi AS-Tiongkok Meningkat, Harga Minyak Jatuh ke Level US$ 31)

Akan tetapi, penurunan harga minyak dunia tak membuat harga BBM di Indonesia turun. Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 4 Mei lalu menyatakan, harga BBM nasional saat ini masih salah satu yang termurah di ASEAN sehingga belum perlu diturunkan.

Arifin saat itu hanya menyatakan pemerintah akan terus memantau perkembangan minyak dunia yang berfluktuasi. Terutama pada rencana OPEC+ memangkas produksi minyak sebanyak 10 juta barel per hari. “Namun pemerintah tetap memberikan subsidi minyak tanah dan LPG,” kata dia.

Hal sama juga disampaikan PT Pertamina (Persero) melalui Vice President Corporate Communication Fajriyah Usman pada 3 Mei. Harga BBM Bersubsidi tak akan berubah meskipun harga minyak dunia mengalami fluktuasi. Ini sudah berlangsung sejak 2016.

Selain pernyataan-pernyataan tersebut, belum ada penjelasan lebih lanjut dari pemerintah dan Pertamina terkait dasar tak menurunkan harga minyak. Hal ini disoroti Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro yang menilai pemerintah semestinya lebih terbuka kepada masyarakat.

Karena, ketiadaan kejelasan berpotensi membuat kegaduhan di masyarakat yang bisa menyebabkan kondisi semakin tidak stabil di tengah pandemi virus corona. Mengingat kondisi psikologis masyarakat yang sedang terpuruk akibat covid-19. Begitupun bisa menjadi preseden buruk jika pemerintah akan menaikkan harga BBM.

(Baca: Efisiensi Biaya, Pertamina Pangkas Investasi Hulu Menjadi Rp 62,7 T)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...