• Pada tahap awal, PPnBM 0% berhasil mendongkrak penjualan mobil hingga melampaui angka sebelum pandemi.
  • Diskon PPnBM yang berlaku saat ini akan dikurangi secara bertahap hingga habis pada akhir tahun ini.
  • Wacana pemerintah perpanjang diskon PPnBM mobil baru disambut oleh pengusaha.

Kementerian Perindustrian menggulirkan wacana untuk memperpanjang masa berlaku kebijakan diskon PPnBM (Pajak Pembelian atas Barang Mewah) mobil baru hingga tahun depan. Kebijakan ini terbukti ampuh mendongkrak penjualan mobil.

“Rencananya begitu. Kami siapkan analisanya,” ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Sony Sulaksono, Selasa (25/5).

Advertisement

Relaksasi pajak berupa diskon PPnBM untuk pembelian mobil baru dimulai pada 1 Maret 2021 untuk kendaraan penumpang berkapasitas hingga 1.500cc dengan kandungan lokal 70%.

Potongan pajaknya diberikan bertahap dari 100% pada periode Maret-Mei, kemudian dikurangi menjadi 50% pada Juni-Agustus, dan terakhir tinggal 25% pada Oktober-Desember 2021.

Mulai 1 April 2021, kebijakan itu diperluas hingga mencakup mobil dengan kapasitas mesin hingga 2.500cc dengan kandungan lokal 60%. Namun, untuk mobil jenis ini potongan pajaknya lebih rendah, yakni 50% pada April-Agustus dan 25% pada Oktober-Desember.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sempat menentang kebijakan ini pun mengakui bahwa insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah berhasil membuat produksi dan penjualan mobil melesat.

Hingga April 2021 tingkat produksi kendaraan bermotor tumbuh hingga 322% secara tahunan (YoY). Para produsen otomotif telah mengantisipasi tingginya permintaan kendaraan akibat diskon PPnBM selama tahun 2021. "Lebih tiga kali lipatnya produksinya naik," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (25/5).

Tak hanya di bagian hulu, insentif PPnBM ini membuat penjualan retail mobil pada April 2021 melonjak 227% bila dibandingkan tahun sebelumnya, saat pandemi Covid-19 baru masuk dan pemerintah memberlakukan pembatasan perjalanan. Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2021, penjualan mobil pada bulan lalu hanya naik sekitar 23% dari 73 ribu unit menjadi 90 ribu unit.

Bagaimanapun, usulan Kementerian Perindustrian untuk memperpanjang masa berlaku kebijakan diskon PPnBM mobil baru belum diajukan ke Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Di sisi lain, Kementerian Keuangan harus menggenjot penerimaan pajak, setelah tahun lalu merosot akibat pandemi Covid-19. Simak Databoks berikut: 

Yang pasti, wacana memperpanjang diskon PPnBM telah meniupkan angin segar bagi industri otomotif. Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, pabrikannya siap untuk terus memaksimalkan produksi. “Pemerintah pasti akan memberikan yang terbaik untuk percepatan pemulihan ekonomi melalui sektor industri otomotif,” kata dia.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy mengatakan, rencana tersebut menjadi dukungan yang sangat baik untuk industri otomotif nasional. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk tingkatkan produksi agar lebih baik dari sebelumnya,” kata Anton kepada Katadata, Selasa (25/5).

Dampak Diskon PPnBM

Insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk mobil dengan kubikasi di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.010/2021. Melalui perluasan tersebut, kini ada 29 tipe mobil yang bisa memanfaatkan diskon PPnBM dari awalnya hanya 21 tipe.

Varian kendaraan tersebut diproduksi enam perusahaan industri otomotif di tanah air, yakni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, PT Honda Prospect Motor, PT Suzuki Motor Indonesia, dan PT SGMW Motor Indonesia.

Tipe-tipe kendaraan bermotor yang mendapatkan fasilitas disebutkan dalam Keputusan Menteri Perindustrian (Kepmenperin) Nomor 839 Tahun 2021. Berikut 29 jenis dan model mobil yang berhak mendapatkan insentif PPnBM beserta tingkat komponen lokalnya menurut Kementerian Perindustrian:

Toyota: Avanza (78,9%), Rush (74,8%), Raize (70%), Yaris (74,4%), Vios (74,4%), Sienta (72,9%), Innova 2.0 (83%), Innova 2.4 (70%), Fortuner 2.4 - 4x2 (70%), Fortuner 2.4 - 4x4 (70%)

Astra Daihatsu Motor: Xenia (79,2%), Grand Max (77,1%), Luxio (77,1%), Terios (75,2%), Rocky (70%)

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement