Budaya Adalah Cara Hidup, Begini Penjelasannya
Budaya adalah sesuatu yang barangkali sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebab, Tanah Air ini dikenal sebagai negara dengan kekayaan dan warisan budaya yang melimpah.
Tapi, apa sebenarnya budaya itu?
Pengertian Budaya
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Dari segi bahasa, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Colere juga bisa diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture terkadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Menurut Ahli
Menurut E.B Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebisaan lain yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Selain E.B Taylor, beberapa ahli lain turut menyatakan buah pikirannya terkait definisi budaya, di antaranya:
Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Parsudi Suparian
Menurut Parsudi, budaya adalah pengetahuaan manuia yang dimanfaatkan untuk mengetahui dan memahami pengalaman dan lingkungan yang mereka alami.
Linton
Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
Budaya memengaruhi banyak aspek kehidupan, di antaranya agama, adat istiadat, politik, bahasa, pakaian, bangunan, hingga karya seni.
Jadi, kebudayaan merupakan sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Ciri-ciri Budaya
Suatu budaya atau kebudayaan dapat diidentifikasi dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Dinamis, artinya dapat berubah sepanjang waktu.
- Universal, kendati universal perwujudannya memiliki ciri khusus tergantung situasi dan lokasinya.
- Selektif, artinya mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas.
- Etnosenrik, menganggap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik.
- Bersifat adaptif.
Unsur Budaya
Beberapa ahli menyebutkan beberapa unsur budaya yang berbeda. Seorang antropolog dan penulis buku asal Amerika Serikat, Melville Jean Herskovits, menjabarkan empat unsur pokok budaya, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.
Di sisi lain, antropolog asal Polandia, Bronislaw Kasper Malinowski mengatakan unsur budaya meliputi sistem norma sosial, organisasi ekonomi, alat dan lembaga untuk pendidikan, dan organisasi kekuatan (politik).
Terakhir, antropolog alumnus Universitas Harvard, Clyde Kluckhohn, mengemukakan tujuh unsur budaya, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, sistem kesenian, sistem mata pencaharian, dan sistem religi.
Fungsi Budaya
Budaya dapat berperan sebagai batas-batas yang menciptakan perbedaan dan membuat suatu organisasi berbeda dari organisasi lainnya. Selain itu, budaya berfungsi sebagai:
- Identitas: memberi identitas kepada anggota organisasi.
- Stabilitas: meningkatkan kemantapan sistem sosial.
- Komitmen: memfasilitasi komitmen akan sesuatu yang lebih besar dari kepentingan pribadi.
- Pembentuk Sikap dan Perilaku: bertindak sebagai mekanisme pembuat makna serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku individu.
Identitas Budaya
Identitas budaya memiliki pengertian suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain.
Identitas budaya memiliki beberapa pendekatan dalam pengertiannya yaitu:
- Kesempurnaan rasa dalam seni dan kemanusiaan.
- Pola yang terintegrasi dari pengetahuan manusia, keyakinan, dan perilaku, yang bergantung pada kemampuan atau kapasitasnya dalam pemikiran secara simbolik dan pembelajaran secara sosial.
- Seperangkat sikap, nilai-nilai, sasaran dan tindakan yang diyakini bersama, yang kemudian menjadi ciri, sifat atau karakter dari sebuah organisasi atau kelompok.
Adapun faktor-faktor pembentuk Identitas budaya sebagai berikut :
Kepercayaan
Kepercayaan menjadi faktor utama dalam identitas budaya, tanpa adanya kepercayaan yang dianut, maka tidak akan terbentuk suatu identitas budaya yang melekat pada suatu kebudayaan.
Biasanya kepercayaan ini muncul dari amanah para leluhur terdahulu yang menyakini tentang suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh suatu budaya yang tentunya berbeda antara budaya satu dengan budaya lainnya.
Contohnya, mempercayai tradisi pecah telur pada saat resepsi pernikahan yang dipercaya sebagai salah satu tradisi penting masyarakat Jawa dalam resepsi pernikahan.
Rasa aman
Perasaan aman atau positif bagi penganut suatu kebudayaan menjadi faktor terbentuknya identitas budaya.
Tanpa adanya rasa aman dari pelaku kegiatan budaya maka tidak akan dilakukan secara terus menerus sesuatu yang dianggapnya negatif dan tidak aman. Contohnya tidak ada kebiasaan menyakiti sesama karena hal tersebut tidak memberikan rasa aman bagi siapapun.
Pola perilaku
Pola perilaku juga menjadi faktor pembentuk identitas budaya. Bagaimana pola perilaku kita di masyarakat mencerminkan identitas budaya yang kita anut. Dalam hal ini biasa terjadinya diskriminasi terhadap orang-orang tertentu yang berprilaku kurang baik menurut orang sekitarnya yang pada umumnya di dalam budaya orang tersebut adalah sesuatu yang wajar dilakukan.
Asimilasi dan Akulturasi
Seiring perubahan zaman, budaya turut berkembang. Hal tersebut biasanya terjadi karena pencampuran budaya, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan akan lahirnya budaya baru.
Pencampuran budaya dapat terjadi karena banyak hal, di antaranya globalisasi, teknologi, dan ketertarikan terhadap budaya lain.
Di Indonesia, pencampuran budaya dikenal dengan istilah akulturasi. Sedangkan, penyesuaian terhadap perubahan suatu budaya disebut asimilasi.
Akulturasi budaya
Akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Asimilasi budaya
Asimilasi budaya adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.