Review Adalah Ulasan Singkat, Berikut Jenis dan Cara Melakukannya
Review adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memberikan ulasan terhadap suatu hal yang sudah pernah mereka coba.
Perkembangan tekologi di era revolusi industri 4.0 ini membuat kegiatan review semakin marak dilakukan karena bisa dikerjakan oleh siapa saja dan mudah untuk disebarkan melalui media sosial. Tak sedikit orang awam yang mencoba membagikan ulasannya terkait suatu produk atau jasa tertentu di internet.
Meski demikian, kritik dan saran berupa review tidak boleh sembarang dilakukan. Mereka yang melakukan review mesti berpegang pada prinsip analisis dan fakta, bukan sembarang opini. Sebab, ulasan berupa ringkasan singkat ini bisa berguna untuk berbagai bidang, baik pemasaran sampai seni. Review adalah sesuatu yang juga bermanfaat untuk individu maupun publik secara lebih luas.
Pengertian Review
Seperti penjelasan di atas, kegiatan review mesti berdasarkan analisis dan fakta yang dilakukan guna memahami sesuatu secara lebih mendalam dengan sudut pandang tertentu. Review dapat memberikan pandangan atas kualitas tertentu suatu karya, barang atau jasa.
Review bertujuan untuk memberikan informasi, gagasan, atau gambaran yang praktiknya lebih banyak dilakukan dalam bidang bisnis, biasanya membahas kelebihan dan kekurangan dari suatu produk atau jasa.
Review mesti memiliki nilai guna. Inilah yang membedakan review dengan opini. Di bidang pemasaran misalnya, suatu review bisa mengarah pada perbaikan produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat.
Jenis Review
Review memiliki banyak jenis, di antaranya review jurnal, buku fiksi dan non-fiksi, film, sinetron, makanan, musik, metode, lagu, barang dan jasa.
Selain itu, review dapat berupa review aplikasi, suara, teks, gambar, tempat penginapan, video, alat rumah tangga, fasilitas tertentu, rumah makah, rumah sakit, alat-alat elektronik, hingga alat-alat transportasi.
Cara Melakukan Review
Ada banyak cara melakukan review. Namun, biasanya review dilakukan dengan berpegang pada struktur pengenalan dan evaluasi.
Pengenalan berisi gambaran secara umum terkait hal yang hendak dibahas dalam review. Pengenalan dapat dimulai dengan nama hingga profil dari suatu barang atau jasa.
Setelah pengenalan, review bisa dilanjutkan dengan melakukan evaluasi atau memberikan pandangan terhadap barang atau jasa tersebut. Pada bagian ini, biasanya suatu barang atau jasa tersebut akan dibedah secara mendalam dan dibandingkan dengan produk atau jasa lainnya.
Setelah mengungkapkan kelebihan dan kelemahan dari produk atau jasa tertentu, review bisa ditutup dengan kesimpulan.
Contoh Review
Mengutip 99.co, berikut contoh-contoh review!
Review Jurnal
Judul: Laporan Langsung Psychopathy dan Hubungan dengan Perbuatan Kriminal serta Antisosial Berdasarkan Sampel pada Lulusan S1 Universitas
Penulis: Saryani Rihati
Publikasi: Jurnal Ilmu Pengetahuan Perilaku Manusia
Latar Belakang Penelitian: Psikopati adalah gangguan kepribadian kompleks yang gejalanya antara lain perilaku impulsif, kedangkalan, egosentrisme, dan kurangnya rasa bersalah serta penyesalan. Individu yang memiliki gangguan ini memiliki gejala berupa gangguan antisosial dan tingkah laku kriminal. Tinjauan ini melihat seseorang dengan gejala psikopat dari tua konteks, yakni non kriminal dan pidana. Ada beberapa teori yang berhubungan dengan faktor psikologis, biologis, serta faktor sosial.
Teori Utama: Pada karya ilmiah ini, penulis menggunakan teori utama aliran psikoanalisis yang dicetuskan oleh Sigmund Freud. Teori ini merupakan teori pembentukan seorang individu.
Metode Penelitian: Pada penelitiannya, jurnal ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Semua data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode analisis regresi menggunakan metode stepwise.
Sampel Penelitian: Penelitian mengambil sampel sebanyak 300 mahasiswa dengan persentase gender 82% perempuan dan 18% laki-laki menggunakan teknik populatif di Universitas Panca Husada.
Hasil: Penelitian berhasil menunjukkan hubungan antara sikap kriminal, psikopati, dan kecenderungan yang mendorong sikap antisosial berdasarkan sampel mahasiswa. Rata-rata sebagian besar mahasiswa menunjukkan tidak ada kecenderungan ciri-ciri psikopat sebab mode berpikir mengarah ke perbuatan pidana hingga substantive criminal.
Sementara untuk mereka yang menunjukkan adanya kecenderungan sikap kriminal dalam berpikir hingga adanya kognisi terhadap pelanggaran dan kecenderungan antisosial memiliki persentase rendah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya jumlah pemikiran yang mengarah ke perbuatan kriminal serta sikap pelanggaran hukum, turut didukung oleh meningkatnya perilaku antisosial dan hasil responden.