Belasan Blok Migas Belum Bisa Mengalirkan Gasnya

Anggita Rezki Amelia
10 Februari 2017, 18:30
pipa gas pertamina
Arief Kamaludin|Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat terdapat sejumlah proyek migas yang belum bisa mengalirkan gas kepada Pembeli. Hal ini disebabkan oleh harga jual yang belum disepakati pembeli serta belum rampungnya pembangunan infrastruktur gas.

"Infrastruktur gas sekarang ini menjadi challenging (tantangan). Apalagi sekarang sumber gas ada, tapi jauh dari sentra penggunanya," kata Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah dalam acara Coffee Morning dengan pelaku sektor kelistrikan di Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Jumat (10/2).

(Baca: Produksi Kilang Bontang Tahun Ini Diperkirakan Turun 14 Persen)

Berdasarkan data SKK Migas, terdapat beberapa proyek yang memanfaatkan gas dari sejumlah blok migas, tapi belum bisa mengalir gasnya kepada pembeli. Pertama, gas dari Lapangan Karendan Blok Bengkanai yang dioperasikan Ophir. Gas ini belum sepenuhnya bisa mengalirkan gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bengkanai.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) seharusnya membeli gas tersebut sebanyak 16 miliar british thermal unit per hari (bbtud) untuk kebutuhan PLTMG Bengkanai. Namun, karena jaringan transmisi listrik PLTMG Bengkanai ke jaringan listrik di Kalimantan Timur belum selesai, pemanfaatan gas dari blok tersebut saat ini baru 3,5 bbtud.

Kedua, gas dari Blok Koridor yang dioperasikan ConocoPhilips dan Blok Bentu oleh PT Energi Mega Persada Tbk. yang belum bisa terserap oleh PT Pertamina (Persero). Alasannya infrastruktur pipa gas Duri-Dumai yang dikerjakan PGN dan Pertamina belum selesai.

Gas dari kedua blok itu akan dialokasikan untuk kebutuhan operasi Kilang RU II Dumai. Targetnya, akhir 2017 atau awal 2018, pipa Duri-Dumai selesai. Adapun alokasi gas dari Blok Koridor sebesar 40 bbtud, sementara Blok Bentu sebesar 57 bbtud.

Ketiga, gas dari Blok Simenggaris yang dioperatori JOB Pertamina-Medco belum bisa mengalirkan gas kepada calon pembeli, karena belum ada kesepakatan harga. Rencananya JOB Pertamina-Medco mengalokasikan gas sebesar 25 bbtud.

(Baca: Awal Tahun, SKK Migas Catat Ada 89 Gangguan Operasi Migas)

Keempat, gas dari Blok Jambi Merang yang dioperatori JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang. Gas ini akan dialokasikan sekitar 65 bbtud kepada PLN untuk pembangkit Muara Tawar di Sumatera. Namun, sepanjang 2016, PLN hanya bisa menyerap 49 bbtud.

Penyebab pemanfaatan gasnya belum maksimal diantaranya PLN keberatan dengan ketentuan dalam Gas Transportation Agreement (GTA) dan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Ketentuannya mengharuskan PLN membangun penyambungan (tie in) di pipa South Sumatera West Java (SSWJ). Namun, PLN merasa kesulitan dalam pengoperasian ruas tie in tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...