Cara Merawat Tanaman dengan Baik dan Benar
Kini banyak orang yang mulai mencari tahu tentang cara merawat tanaman yang baik dan benar. Pasalnya aktivitas budidaya tanaman di rumah. Biasanya mereka menanam bunga atau sayuran dalam pot atau ada juga yang menggunakan sistem hidroponik.
Cara Merawat Tanaman Hias
Perawatan tanaman dilakukan setelah proses penanaman selesai. Tahap ini sangat penting dilakukan, sebab ketika cara merawat tanaman tidak benar bisa menyebabkan tanaman mati.
Perawatan tanaman hias umumnya tidak sulit. Mengutip dari buku “Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis”, berikut ini cara merawat tanaman hias yang baik dan benar.
1. Penyiraman
Cara memelihara tanaman hias yang pertama yaitu dengan melakukan penyiraman. Air memberikan peran penting untuk pertumbuhan tanaman. Fungsi air yaitu untuk membentuk tubuh, pelarut hara, untuk membantu fotosintesis, dan menetralkan suhu tubuh tanaman.
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan disesuaikan dengan intensitas hujan. Jumlah air yang diberikan juga harus disesuaikan dengan umur tanaman, kondisi tanah, pengolahan tanah, dan keadaan iklim setempat.
Cara penyiraman bisa menggunakan metode sederhana atau menggunakan alat modern. Namun pastikan seluruh air bisa meresap ke tanah dan mengenai akar tanaman. Sebab kurang air akan menyebabkan tanaman layu.
Namun jika tanaman terlalu banyak disiram juga bisa menyebabkan akar membusuk. Jadi pastikan jumlah air yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan.
2. Penyulaman
Penyulaman adalah kegiatan menanam kembali tanaman yang mati. Saat mendapati tanaman Anda ada yang mati, segeralah untuk menanam kembali. Hal ini dimaksudkan agar tanaman sulaman tidak berbeda dengan tanaman yang sudah di tanaman sebelumnya. Sehingga pertumbuhan seluruh tanaman menjadi seragam.
3. Penyiangan
Cara merawat tanaman agar tumbuh subur selanjutnya yaitu dengan melakukan panyiangan. Kegiatan ini bermaksud untuk menghilangkan gulma atau tanaman lain yang kehadirannya tidak dinginkan.
Penyiangan dilakukan setidaknya 2 sampai 3 kali, namun intensitas penyiangan bisa disesuaikan dengan kondisi di tempat tanaman tumbuh. Pengendalian gulma bisa dilakukan secara mekanis, kimiawi, biologi, atau terpadu.
4. Pemupukan
Tahap perawatan berikutnya yaitu pemupukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk yang diberikan biasanya terbagi menjadi dua yaitu pupuk dasar dan pupuk susulan.
Pupuk dasar yang biasanya digunakan yaitu pupuk kandang atau kompos. Sedangkan pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diberikan 2 – 3 kali selama masa pertumbuhan.
Pemupukan harus memperhatikan unsur 5T yaitu tepat tempat, tepat cara, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat jenis. Hal ini dimaksudkan agar pemupukan yang dilakukan efektif dan efisien.
5. Pengendalian hama dan patogen
Mengendalikan populasi hama dan patogen menjadi bagian dari cara merawat tanaman yang tidak boleh dilupakan. Sebab kedua kelompok organisme tersebut bisa merusak tanaman hingga menyebabkan tanaman mati
Pengendalian dapat bersifat preventif atau kuratif. Preventif atau pencegahan merupakan pengendalian yang dilakukan sebelum hama atau patogen menyerang. Sedangkan pengendalian kuratif dilakukan saat tanaman sudah terserang organisme pengganggu tanaman (OPT).
Frekuensi pengendalikan OPT disesuaikan dengan kondisi di area penanaman. Jika tidak ada serangan OPT maka, pengendalian tidak perlu dilakukan. Cara untuk mengendalikan OPT bisa dengan kultur teknis, mekanis, biologi, kimia, atau pengendalian terpadu.