4 Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik yang Perlu Diketahui
Secara umum kita mengenal dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Dari namanya mungkin kita sudah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik, namun ternyata ada aspek lain menjadikan keduanya berbeda.
Secara definisi menurut penjelasan di Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 4(1), sampah organik diartikan sebagai limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup baik hewan, manusia, atau tumbuhan. Limbah tersebut nantinya akan mengalami pembusukan atau pelapukan.
Sedangkan menurut Jurnal Formatif 4(2) sampah anorganik diartikan sebagai sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati berupa produk sinterik atau hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.
Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik
Selain perbedaan pengertian, kedua jenis sampah ini juga memiliki perbedaan lainnya. Mengutip dari laman SehatQ, berikut lima perbedaan sampah organik dan anorganik.
1. Sumber
Perbedaan yang pertama bisa dilihat dari sumbernya. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup.
2. Kandungan yang Dimiliki
Perbedaan sampah organik dan anorganik lainnya bisa dilihat dari kandungan yang dimiliki. Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga mengandung komposisi yang lebih kompleks dibandingkan limbah anogranik.
Sementara itu, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral.
3. Ketahanan Panas
Sampah organik mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas.
4. Reaksi yang Dihasilkan
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi yang lembat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan dapat membentuk garam.
Contoh Sampah Organik dan Anorganik
Selain keempat perbedaan yang sudah disebutkan, Anda juga bisa membedakan jenis sampah tersebut dari contoh yang bisa dilihat.
Contoh Sampah Organik
- Sayur-sayuran
- Buah-buahan
- Kotoran hewan dan manusia
- Makanan basi
Contoh Sampah Anorganik
- Kaleng
- Kaca
- Logam
- Sampah plastik
- Stryrofoam
Sistem Pengelolaan Sampah
Semua jenis sampah baik organik maupun anorganik keduanya sama-sama bisa menimbulkan masalah. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan, maka perlu pengelolaan sampah dengan tepat.
Mengutip dari “Modul Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah”, pengelolaan sampah bisa bersifat integral dan terpati secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan. Proses pengelolaan tersebut mulai dari penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, hingga pembuangan atau pengolahan.
1. Penampungan Sampah
Penampungan sampah merupakan cara menampung sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Proses ini bertujuan untuk mengindari sampah agar tidak berserakan.
2. Pengumpulan Sampah
Proses ini merupakan cara pengambilan sampah dari tempat penampungan ke tempat pembuangan sementara (TPS). Pengumpulan sampah terbagi menjadi dua macam yaitu pengumpulan individu dan komunal.
- Pengumpulan individu: proses pengumpulan dari sumber sampah ke TPS sebelum TPA
- Pengumpulan komunal: pengumpulan sampah oleh penghasil sampah dari tempat penampungan komunal yang sudah disiapkan ke truk sampah yang menangani titik pengumpulan. Dari tempat tersebut kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.
3. Pemindahan Sampah
Tahap pengelolaan sampah selanjutanya yaitu pemindahan. Proses ini merupakan pemindahan sampah hasil pengumpulan ke alat pengangkutan untuk dibawa ke TPA.
4. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah merupakan kegiatan mengangkuta sampah yang sudah dikumpulkan dari TPS atau sumber lain ke TPA. Tujuan pengangkutan yaitu menjauhkan sampah dari sebuah tempat ke TPA yang bisanya letaknya jauh dari pemukiman.
Pengangkutan umumnya dilakukan menggunakan truck container dengan alat pengepres, sehingga sampah bisa dipadatkan 2 – 4 kali lipat.
5. Pembuangan Akhir Sampah
Pembuangan akhir adalah sebuah tempat untuk membuang sampah dari seluruh hasil pengangkutan sampah untuk diolah. Prinsip dari pembuangan sampah yaitu memusnahkan sampah domestik di lokasi pembuangan akhir. Dengan kata lain, TPA merupakan tempat untuk mengolah sampah.
Pengolahan bisa dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu:
- Metode open dumping: mengolah sampah dengan membuang atau menimbun di sebuah tempat tanpa perlakukan khusus.
- Metode penimbunan terkendali: merupakan sistem pengolahan open dumping yang sudah diperbaiki. Sistem ini merupakan pengalihan open dumping dan sistem urug saniter.
- Metide lahan urug saniter: sistem pembuangan akhir dengan cara sampah ditimbun dan dipadatkan, lalu ditutup dengan tanah sebagai lapisan penutup.