Akuisisi PT Bank Muamalat oleh unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) diisukan gagal usai dilaksanakannya due diligence atau uji tuntas.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only (diaudit) sebesar Rp 66,9 triliun pada tahun 2023. Nilai tersebut tumbuh sebesar 9% secara year on year (yoy).
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) memperingatkan agar PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) untuk tidak memaksakan proses merger Bank BTN Syariah dengan Bank Muamalat.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung program Bank Indonesia untuk memastikan kesiapan uang tunai layak edar selama Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
PT Bank Tabungan Negara Indonesia Tbk (BBTN) merespons terkait pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir atas rencana merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat Indonesia.
Rencana BTN memisahkan unit usaha syariahnya dan menjadikan BUS semakin dekat. Proses uji tuntas ditargetkan selesai rampung April 2024. BTN Syariah juga telah dapat restu OJK dan BPKH.
Rencana menjadikan BTN Syariah menjadi bank umum syariah (BUS) terus bergulir. Perusahaan saat ini sedang proses uji tuntas untuk mengakuisisi bank syariah.
Wacana penggabungan usaha dua bank syariah Tanah Air, BTN Syariah dengan PT Bank Muamalat Tbk. makin menghangat. Jika aksi korporasi ini terjadi, total aset penggabungan mencapai Rp 114 triliun.
Rencana penggabungan usaha PT Bank Tabungan Negara Syariah atau BTN Syariah dan PT Bank Muamalat belum juga terang. OJK belum menerima proposal merger keduanya.