Berita Terkini Sinar Mas Indonesia - Kabar Terbaru Hari ini

Sinar Mas Land bermitra dengan Chandra Asri Pacific menggunakan aspal campuran limbah plastik di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi.

Konglomerat Timur Tengah Hussain Sajwani, raksasa teknologi Amerika dan Cina, serta taipan lokal seperti Sinar Mas, Grup Salim, dan BUMN Telkom membangun data center atau pusat data di Indonesia.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada Kamis (16/5), menyepakati dividen tunai sebesar US$ 85 juta atau setara Rp 1,36 triliun.

Entitas telekomunikasi Grup Sinar Mas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjajaki rencana penggabungan usaha dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang terafiliasi dengan Axiata Group Berhad.

Kebocoran gas dilaporkan terjadi di pabrik kertas yang terafiliasi dengan Grup Sinar Mas, PT Pindo Deli Pulp And paper Mills II Karawang, pada Sabtu (20/1). Bagaimana dampaknya?

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham alias suspensi terhadap emiten pertambangan batu bara Grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).

Situs startup pinjol Finmas milik Sinar Mas dan Oriente yang berbasis di Hong Kong tutup sementara. OJK mengungkapkan penyebabnya.

Sinar Mas Land bermitra dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mengembangkan aspal dengan campuran sampah plastik di BSD City.

Sinar Mas, PT Agra Surya Energy dan PT PLN membentuk perusahaan patungan atau joint ventures company dengan investor asal Cina, Trina Solar, untuk bangun pabrik panel surya.

Startup AMODA akan menggunakan pendanaan awal ini untuk meningkatkan kapabilitas dalam produk, teknologi, dan operasional.

Sejak tahun 1997, Sinar Mas Agribusiness and Food menerapkan kebijakan nihil bakar di seluruh wilayah operasionalnya.

Grup Sinar Mas berencana membangun pabrik sel dan panel surya di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ditargetkan beroperasi paling lambat kuartal ketiga tahun depan.

Minyak sawit merupakan minyak nabati yang paling produktif yang mampu menghasilkan lima hingga sepuluh kali lebih banyak per hektare perkebunan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.

Operator nirkabel terbesar di Malaysia, Axiata Group Bhd dan konglomerat Indonesia PT Sinar Mas Group menghidupkan kembali wacana penggabungan atau merger atas penyelenggaraan telekomunikasi di RI.