Berita menara telekomunikasi Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Emiten menara telekomunikasi Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatatkan laba bersih Rp 1,55 triliun, turun 7,8% dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.

Emiten menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel terus mengincar menara baru untuk diakuisisi.

Berhasil bukukan kinerja moncer sepanjang 2022, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau yang dikenal sebagai Mitratel targetkan.

Strategi anorganik lewat monetisasi aset dilakukan Mitratel untuk dongkrak margin EBITDA.

Kucuran kredit dari Citibank akan digunakan oleh beberapa perusahaan terafiliasi Grup Djarum untuk modal kerja.

Mitratel memperkirakan, akuisisi 6.000 menara baru milik Telkomsel akan memberikan tambahan pendapatan senilai Ro 6,9 triliun selama sepuluh tahun ke depan.

Di tahun ini, Mitratel menargetkan pertumbuhan dari sisi pendapatan sebesar 12% dengan EBITDA tumbuh sebesar 15%.

Grup Djarum melalui PT Dwimuria Investama Andalan yang dimiliki Hartono bersaudara, memperbesar kepemilikan sahamnya di Sarana Menara Nusantara melalui penawaran tender sukarela.

Pada tahun ini, Mitratel mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 14 triliun dengan target pertumbuhan pendapatan 12%.

Pertimbangan dilakukannya akuisisi tersebut untuk memperbesar bisnis menara Mitratel.

Pertumbuhan laba Mitratel sejalan dengan pendapatan dari sewa menara telekomunikasi yang tumbuh 13%.

Selain sebagai infrastruktur telekomunikasi terpadu, Turyapada Tower yang dibangun Hutama Karya akan menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Bali Tower akan membagikan dividen pada 27 Juli 2022 mendatang.

Pengguna internet di Tanah Air pada 2021 tumbuh 7,2 % dari tahun sebelumnya. Namun masih ada 51,9 juta lebih penduduk belum terkoneksi jaringan komunikasi elektronik ini.

Bersama Digital membeli saham Tower Bersama (TBIG) dari tiga pihak yakni dari Provident Capital Indonesia, PT Wahana Anugerah Sejatera (WAS) dan saham treasuri TBIG di harga Rp 3.200 per saham.