Bulog Jajaki Potensi Ekspor Beras ke Timor Leste

Andi M. Arief
10 Mei 2022, 18:18
Petani menjemur gabah hasil panen di Aceh Besar, Aceh, Senin (29/3/2021). Kementerian Pertanian menyebutkan produksi beras dalam negeri selama masa panen raya awal tahun 2021 berpeluang untuk ekspor mengingat permintaan dari negara lain cukup tinggi sepe
ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/rwa.
Petani menjemur gabah hasil panen di Aceh Besar, Aceh, Senin (29/3/2021). Kementerian Pertanian menyebutkan produksi beras dalam negeri selama masa panen raya awal tahun 2021 berpeluang untuk ekspor mengingat permintaan dari negara lain cukup tinggi seperti ke Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan Bangladesh.

Perum Bulog memastikan Indonesia tidak akan impor beras tahun ini. Indonesia bahkan sedang menjajaki menjajaki potensi ekspor beras ke Timor Leste. 

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan pemerintah berupaya membuktikan bahwa Indonesia dapat melakukan swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras. Salah satu buktinya yaitu Indonesia tidak impor beras selama tiga tahun terakhir.

"Kalau dilihat ada impor beras, itu adalah beras khusus. Tetapi, untuk kebutuhan secara umum, kita tidak ada impor, karena cukup," kata Buwas di Jakarta, Selasa (10/5). 

Pemerintah telah menutup keran impor beras secara besar-besaran sejak 2019. Izin impor beras saat ini hanya untuk keperluan khusus, seperti untuk keperluan hotel, restoran, kafe, serta warga negara asing yang tinggal di Indonesia. Beras khusus tersebut, seperti Basmati, Japonica, Hom Mali, serta beras pecah 100% untuk keperluan bahan baku industri.

Berdasarkan data Badan pusat Statistik (BPS), volume impor beras Indonesia mencapai 407.740 ton sepanjang 2021. Angka itu lebih rendah dari rekor impor beras pada kuartal-I 2016 sebanyak 981.992 ton. Sementara itu, produksi beras pada 2019-2021 stabil di level 31 juta ton per tahun. 

Buwas menyebutkan, pihaknya juga sedang mengupayakan ekspor beras ke beberapa negara yang membutuhkan. Saat ini, Bulog dan kementerian terkait sedang menjajaki kemungkinan ekspor beras asal Maluku ke Timor Leste.  Selain beras, Bulog juga berencana mengekspor beberapa komoditas pangan lainnya, seperti singkong, sagu, dan jagung. 

Kementerian Pertanian (Kementan) mendata total ketersediaan beras hingga Mei 2022 mencapai 22,69 juta ton. Jumlah tersebut terdiri dari 5,27 juta ton stok awal 2022 dan 17,42 juta ton produksi petani lokal pada Januari-Mei 2022. 

Sementara  itu, total kebutuhan beras nasional hingga Mei 2022 diramalkan mencapai 12,85 juta ton. Alhasil, surplus neraca beras hingga akhir Mei 2022 ditaksir mencapai 9,84 juta ton secara tahun berjalan. 

Badan Pusat Statiktik (BPS) melaporkan ekspor beras Indonesia mencapai 317,81 ton pada triwulan IV 2021. Angka tersebut menyusut 88,81% dibanding triwulan sebelumnya, tetapi melonjak 96,66% dibanding triwulan IV 2020.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...