Anggaran Belum Cair, Impor 2,2 Juta Vaksin PMK Terhambat

Andi M. Arief
24 Juni 2022, 17:52
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pada pekan pertama dapat memberikan vaksin PMK bagi
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Seorang dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak sapi perah di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/6/2022). Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pada pekan pertama dapat memberikan vaksin PMK bagi 2.000 sapi di lima sentral sapi di Jawa Barat seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Garut, Kuningan dan Sumedang.

Pemerintah menargetkan vaksinasi wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) tahap pertama selambatnya rampung pada 7 Juli 2022. Vaksinasi tahap pertama tersebut ditargetkan mencapai 3 juta dosis.

Namun demikian, saat ini jumlah vaksin yang tersedia baru mencapai 800.000 ton. Sementara jumlah vaksin yang telah didistribusikan sebanyak 654.100 dosis.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan proses distribusi telah dilakukan sejak 23 Juni 2022. Vaksinasi akan difokuskan di 316 kabupaten/kota pada 19 provinsi.

"Mohon jadwal vaksinasinya betul-betul dipenuhi. Kita selamatkan hewan ternak khususnya sapi yang masih sehat agar jangan tertular PMK," kata Suharyanto saat konferensi pers virtual, Jumat (24/6). 

 Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, mengatakan bahwa proses vaksinasi dijadwalkan berlangsung selama dua pekan. Pihaknya juga tengah menunggu pengadaan untuk 2,2 juta dosis vaksin.

"Masih ada tersisa 2,2 juta dosis yang belum bisa kami ambil karena revisi dan penetapan anggaran belum selesai," kata Nasrullah. 

Nasrullah mendata total kabupaten/kota yang telah terjangkit PMK adalah 215 titik. Secara khusus, jumlah desa yang terjangkit PMK mencapai 6.927 titik atau baru 12,16% dari total desa di 19 provinsi tersebut. 

Nasrullah mengatakan, inventarisasi hingga tingkat desa penting. Mayoritas peternak sapi masih berskala kecil dan berlokasi di pedesaan. 

 Jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk melawan wabah PMK cukup banyak atau minimal 80% dari populasi terjangkit. Selain itu, dosis yang dibutuhkan per hewan agar memunculkan antibodi adalah dua dosis. 

Dalam paparan Nasrullah, vaksin PMK yang diproduksi dari dalam negeri akan mulai diproduksi pada 4 Agustus 2022. Vaksin PMK tersebut akan diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma). 

Menurut data Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK), wabah PMK sudah menjangkiti 214.994 ekor hewan ternak sampai Selasa, 21 Juni 2022, pukul 12.30 WIB. Kasus infeksi ini tersebar di 208 kabupaten/kota di 19 provinsi Indonesia.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...