Rupiah Melemah di Tengah Penguatan Mata Uang Asia Lainnya

Abdul Azis Said
29 November 2022, 10:01
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka melemah empat poin ke level RP 15.726 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Pelemahan rupiah terimbas komentar hawkish dari dua pejabat bank sentral AS, The Fed, yang menginginkan suku bunga tinggi bertahan hingga 2024.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah Rp 15.733 pada pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di RP 15.722 per dolar AS.

Advertisement

Saat rupiah melemah, beberapa mata uang Asia lainnya justru berhasil menguat pagi ini. Yen Jepang menguat 0,19% bersama dolar Singapura 0,18%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Taiwan 0,13%, won Korea Selatan 0,75%, peso Filipina 0,05%, rupee India 0,02%, yuan Cina 0,14% dan baht Thailand 0,22%. Rupiah melemah bersama ringgit Malaysia yang anjlok 0,55%.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan kembali melemah hari ini terimbas komentar hawkish beberapa pejabat bank sentral AS, The Fed. Kurs garuda diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.700-Rp 15.800 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan kembali melemah oleh penguatan dolar AS setelah pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed, James Bullard dan John Williams yang melihat suku bunga akan tetap dipertahankan tinggi selama tahun 2023," kata Lukman dalam risetnya, Selasa (29/11).

Dikutip dari Reuters, Gubernur The Fed St. Louis, Bullard mengatakan bank sentral perlu mengerek inflasi lebih tinggi dari level saat ini untuk menekan inflasi kembali ke target 2%. Menurut dia, suku bunga perlu dinaikkan hingga 5%-5,25%, dan mempertahankannya hingga 2024.

Williams, Gubernur The Fed New York itu juga memberi komentar hawkish dengan mengatakan perlu kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk memerangi inflasi. Suku bunga tinggi perlu dipertahankan sebelum mulai diturunkan pada 2024.

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah kembali tertekan oleh tiga sentimen negatif yaitu demonstrasi Covid-19 di Cina, suku bunga The Fed, dan permintaan valas yang naik di akhir tahun. Rupiah diperkirakan melemah ke kisaran Rp 15.750-15.780, dengan potensi support di kisaran Rp 15.680-Rp 15.700 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement