Sinar Mas Akan Produksi 1,8 Juta Masker untuk Hadapi Corona

Image title
26 Maret 2020, 20:49
masker, sinar mas, corona
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww.
Masyarakat melihat masker berbahan kain di Medan, Sumatera Utara.

Sinar Mas Group berencana memproduksi 1,8 juta masker untuk memenuhi kebutuhan paramedis yang berhadapan dengan virus corona atau Covid-19. Produksi masker akan ditangani anak usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas yaitu PT The Univenus Cikupa.

Managing Director Group Sinar Mas Gandi Sulistiyanto mengatakan produksi masker akan dimulai pada minggu ke tiga bulan April. Untuk tahap awal, mesin akan memproduksi 1,8 juta masker per bulannya.  "Hingga saat ini kami masih menunggu mesin produksi yang dipesan dari Tiongkok untuk masuk ke Indonesia," kata Gandi saat dihubungi Katadata.co.id, Kamis (26/3).

(Baca: Kemenko Maritim Bantu Datangkan 40 Ton Alat Kesehatan dari Tiongkok)

Gandhi mengatakan sembari menunggu kedatangan mesin, Sinar Mas mengurus proses perizinan kepada kementerian terkait. Setelah mendapatkan izin, nantinya masker tersebut akan diproduksi massal untuk kepentingan paramedis dan juga masyarakat.

Selain memenuhi kebutuhan paramedis, Sinar Mas mempertimbangkan penjualan komersial.  "Penjualan komersil dari produk masker ini akan Kami konfirmasi kembali lebih lanjut," kata dia.

Gandi mengatakan langkah pembuatan masker merupakan bentuk dukungan penuh kepada pemerintah untuk menangani wabah ini. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan Pemerintah Pusat, BNPB, Kementrian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan institusi berwenang lainnya.

"Kami akan mendukung penuh langkah-langkah dan program-program penanganan bencana yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata dia.

(Baca: BNPB Minta Kemenperin Kerahkan Industri Produksi APD dan Masker)

Selain Sinar Mas, beberapa korporasi besar di Tanah Air memproduksi masker. PT Sri Rezeki Isman, Tbk (SRIL) atau Sritex pun mulai memproduksi masker non-medis Antivirus Sritex dengan kapasitas produksi sekitar 20.000 masker per hari untuk mengantisipasi kelangkaan.

Corporate Communications Sritex, Joy Citradewi mengatakan masker tersebut diproduksi guna membantu pemerintah menekan dampak penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Masker nonmedis anti-microbial dan anti-air buatan Sritex ini disebut menggunakan bahan kain dan dapat dicuci serta dipakai ulang.

Joy juga menjelaskan, masker diproduksi di pabrik yang sudah ada. Dengan demikian, perusahaan tidak mengeluarkan investasi baru untuk membuat pabrik ataupun lini produksi.

"Untuk saat ini kapasitas 20.000 per hari. Kami baru mulai finalisasi produk kemarin, jadi saat ini kami tahap awal produksi," katanya kepada katadata.co.id beberapa waktu lalu.

(Baca: Pemerintah Batalkan Rencana Ekspor Ratusan Ribu APD ke Korsel)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...