Sejumlah Program Dipotong, RAPBD DKI 2018 Malah Naik Rp 6,5 Miliar

Dimas Jarot Bayu
29 November 2017, 13:35
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/10).

Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta telah selesai melakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2018. Badan Anggaran dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyepakati penghapusan atau pengurangan anggaran sejumlah program paa Sejak Selasa (28/11) malam.

Meski demikian, pengurangan anggaran tak berimbas pada besaran postur APBD berkurang. Anggaran itu hanya dipindahkan ke pos lain yang membutuhkan anggaran. Setelah pembahasan, nilai RAPBD DKI Jakarta menjadi Rp 77,117 miliar. Angka tersebut naik Rp 6,5 miliar dari RAPBD yang telah diputuskan dengan nilai Rp 77,110 miliar.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, naiknya RAPBD 2018 karena adanya berbagai program baru Pemprov yang akan dilaksanakan mulai tahun depan. Beberapa program tersebut, seperti OKE OCE dan DP Rp 0.

"Karena dia kan punya program visi misinya. Pasti naik lah karena ini kan policy-nya gubernur yang baru," kata Prasetio ketika dihubungi Katadata, Rabu (29/11).  (Baca: Perbandingan Anggaran Gubernur Anies dengan Ahok)

Adapun anggaran yang dikurangi dalam RAPBD setelah pembahasan, seperti untuk renovasi kolam ikan dan air pancur Gedung DPRD DKI Jakarta yang sebelumnya dianggarkan Rp 620 juta dalam RAPBD 2018.

Anggaran tersebut dihapus setelah adanya instruksi dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Prasetio menilai tak pernah meminta adanya renovasi kolam ikan DPRD DKI.

"Soal kolam ikan kan saya enggak pernah mengajukan. Pas dibuka sama Bu Tuty (Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati) ternyata bukan saya," ucap Prasetio.

Selain itu, anggaran kunjungan kerja anggota DPRD DKI dievaluasi menjadi Rp 64,7 miliar. Anggaran kunjungan kerja berkurang Rp 43 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 107,7 miliar.

Anggaran dana hibah yang tercantum dalam RAPBD 2018 juga dievaluasi. Salah satunya terkait hibah terhadap Laskar Merah Putih. Semula, Laskar Merah Putih diusulkan mendapat anggaran senilai Rp 500 juta. Namun, setelah pembahasan dana hibah menjadi Rp 100 juta.

Dana hibah untuk organisasi pensiun pejabat DKI Jakarta Paguyuban Werdatama Jaya juga dicoret. Paguyuban Werdatama Jaya dalam RAPBD 2018 mendapatkan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar.

"Pensiunan pejabat DKI masa dianggarkan lagi buat apa? Kami coret. Yang kita kasih Yayasan Pensiunan DKI Jakarta Rp 739 juta," ucap Prasetio.

(Baca: DPRD Kritik Anggaran Tim Gubernur Anies-Sandi Capai Rp 28 Miliar)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...