Produksi Blok Cepu Menurun, SKK Migas Kejar Blok Migas Lain

Image title
5 Januari 2021, 15:07
Blok Migas, SKK Migas, Lifting Migas, Blok Cepu, Produksi Migas
Katadata
Ilustrasi blok Cepu. Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (ECM) saat ini merupakan penyumbang lifting minyak terbesar.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu akan memasuki masa penurunan produksi alami (natural decline) pada tahun ini. SKK Migas sedang menyiapkan beberapa langkah antisipasi supaya penurunan produksi tak berpengaruh besar pada pencapaian produksi minyak nasional.

Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (ECM) selama ini merupakan penyumbang lifting minyak terbesar. Agar tak mengurangi produksi nasional, SKK Migas akan menggenjot kemampuan produksi minyak pada blok migas lainnya.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pihaknya tengah melakukan manajemen operasional khususnya pada reservoir yang baik. Tujuannya agar penurunan produksi di Lapangan Banyu Urip tidak terjadi secara drastis.

Namun, Julius tak merinci secara detail perkiraan volume penurunan produksi di blok tersebut. "Akan segera dilakukan development drilling di lapangan atau blok lain untuk menambah dan mempertahankan produksi secara nasional," kata Julius kepada Katadata.co.id, Selasa (5/1).

Selain itu, ia berharap pada 14 proyek migas yang ditargetkan onstream atau berproduksi pada tahun ini serta beberapa kegiatan sumur pengembangan. Harapannya proyek itu dapat menutupi penurunan produksi di Blok Cepu.

"Dari sekitar 600-an sumur pengembangan atau eksploitasi dan juga dari 14 proyek yang akan onstream di 2021," ujarnya.

SKK Migas sebelumnya berencana menggenjot produksi Blok Cepu. Hal ini setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK menyetujui revisi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) blok tersebut.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...