Penyebab Harga Beras Melonjak, Mulai Perang Rusia-Ukraina hingga BBM

Nadya Zahira
25 Oktober 2022, 19:18
beras
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.
Pekerja membongkar muat karung berisi beras di gudang Perum Bulog Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Kamis (22/9/2022).

Harga beras mengalami kenaikan belakangan ini. Beras jenis medium saat ini di atas harga eceran tertinggi (HET), menyentuh angka Rp 9.300 per kilogram di tingkat produsen dan Rp 11.090 di tingkat konsumen. Pusat Kajian Pertanian dan Advokasi (Pataka) menganalisis kenaikan harga beras disebabkan aspek struktural dan instrumental.

Ketua Pataka Ali Usman mengatakan kenaikan harga dari aspek struktural terkait dengan produksi beras di dalam negeri yang secara bulan ke bulan atau tahunan tidak merata. Akibatnya surplus beras hanya terjadi di awal tahun sedangkan pada akhir tahun mengalami defisit.

"Inilah yang menyebab salah satu faktor harga beras itu berfluktuasi karena memang siklus produksinya tidak merata," ujar Ali dalam webinar 'Harga Beras Naik Apa Solusinya?', Jakarta, Selasa (25/10). 

Secara struktural, kenaikan harga beras juga akibat eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Konflik kedua negara tersebut secara tidak langsung memberikan pengaruh cukup besar terhadap harga beras.

Perang Rusia dan Ukraina, kata dia, menyebabkan tersendatnya impor pupuk. Akibatnya para petani pun kekurangan pasokan pupuk dan kelangkaan. "Biaya produksi beras meningkat, dan berpotensi menurunkan produksi beras pada tahun ini," ujarnya.

Adapun kenaikan beras dari sisi instrumental terkait kebijakan kenaikan BBM yang membuat biaya produksi naik. Bantuan sosial (bansos) meredam efek kenaikan BBM selama ini juga tidak pernah diberikan kepada lembaga stabilisator.

"Faktanya program bansos itu diberikan melalui mekanisme pasar. Ada potensi pelaku yang main di situ. Itu artinya buat apa pemerintah membuat Bulog tetapi beras tidak diserap," ujar Ali.

Upaya Badan Pangan Turunkan Harga Beras

Adapun Badan Pangan telah melakukan beberapa upaya untuk dapat menurunkan harga beras. Salah satunya dengan mencabut pemberlakuan harga fleksibilitas yang sebelum diterapkan untuk beras. Selain itu, Badan Pangan juga bekerjasama dengan penggilingan untuk menggeser stoknya ke Bulog.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...