Subsidi Mobil Listrik di Negara Maju, Diskon hingga Ratusan Juta

Muhamad Fajar Riyandanu
16 Desember 2022, 13:48
mobil listrik, subsidi mobil listrik
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.
Pengunjung melakukan "Test Drive" mobil listrik Hyundai Ioniq yang ada pada ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (17/8/2022).

Pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian mobil dan motor listrik untuk tahun depan. Langkah pemerintah ini mengikuti kebijakan beberapa negara yang menyebarkan subsidi untuk mendongkrak penjualan kendaraan listrik.

Subsidi mobil listrik ini untuk memancing minat konsumen agar bermigrasi dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil.

Advertisement

Beberapa negara memberikan insentif dalam bentuk potongan harga pembelian, pembebasan dan kredit pajak, serta fasilitas tambahan. Beberapa fasilitas tambahan seperti kendaraan listrik dapat menggunakan lajur khusus bus, keringanan biaya ongkos parkir, diskon harga jalan tol, hingga diskon mengisi daya kendaraan listrik.

 Berikut negara-negara yang sudah menerapkan insentif pada pengadaan kendaraan listrik:

Asia

1. Cina

Pada masa kepemimpinan Presiden Hu Jintao, Cina menjalankan progam uji coba penyaluran insentif pembelian kendaraan listrik pada 1 Juni 2010. Pada saat itu, insentif tersebut menyasar pada pembelian kendaraan listrik di kota-kota tertentu seperti Shanghai, Shenzhen, Hangzhou, Hefei, dan Changchun.

Cina memberikan insentif hingga 60.000 yuan atau setara Rp 134 juta dengan nilai kurs hari ini untuk pembelian kendaraan listrik baru. Subsidi disetor langsung ke pembuat mobil, bukan ke konsumen.

Dua tahun kemudian, Cina memberikan pembebasan pajak tahunan untuk kendaraan hibrida listrik. Calon pembeli Kendaraan hibrida akan mendapat potongan harga sebesar 50%.

Hasil dukungan pemerintah dan insentif tersebut berbuah manis pada produksi kendaraan listrik. Pada 2014, produksi kendaraan listrik domestik mencapai 31.137 unit untuk periode Januari-Agustus. Angka ini naik 328% dari periode yang sama pada 2013.

Kebijakan insentif terus berlanjut. Pada Februari 2018, Cina menaikkan subsidi untuk mobil listrik dengan jangkauan minimal 400 km mendapatkan potongan 50.000 yuan atau setara Rp 111 juta.

2. India

Insentif untuk mendorong laju pemanfaatan kendaraan listrik juga dilakukan oleh pemerintah India sejak November 2010 lalu lewat pemberian subsidi untuk kendaraan listrik dengan total penyaluran 950 juta rupee atau Rp 178,6 miliar. Selang dua tahun, India kembali merilis kebijakan anyar untuk memberikan subsidi bagi kendaraan hibrida dan listrik.

Adapun subsidi yang berikan hingga 150.000 rupee atau Rp 28,2 juta untuk mobil listrik dan 30.000 rupee atau Rp 5,6 juta untuk motor listrik.
Subsidi ini tak berlaku untuk kendaraan hibrida hasil impor sebagai pencegah pendatang atau parbikan baru.

Kebijakan ini untuk mengejar target meningkatkan penggunaan kendaraan listrik sebanyak tujuh juta kendaraan pada 2020. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menilai India sebagai negara yang memberikan subsidi paling sedikit untuk pengadaan kendaraan listrik dibandingkan dengan pasar utama lainnya.

3. Korea Selatan

Korea Selatan meberikan subsidi mobil listrik sejak 8 Juli 2016. Nilai subsidi hingga 14 juta won atau US$ 12.100 per unit. Selain itu, pemerintah negeri gingseng mengguyir insentif seperti diskon premi asuransi, tol jalan tol, dan biaya parkir.

Korea Selatan juga menyediakan stasiun pengisian daya listrik besar-besaran. Stasiun ini tersedia rata-rata satu unit dalam radius dua kilometer di ibu kota Seoul pada 2020. Selain itu, 30.000 stasiun pengisian ditempatkan secara strategis di sekitar 4.000 kompleks apartemen di seluruh negeri pada 2020.

Eropa

1. Inggris

Inggris Raya mulai memberikan insentif kendaraan listrik sejak 1 Januari 2011 dengan hibah 25% dari nilai harga dengan batas £5.000 atau sekitar Rp 95 juta.

Kebijakan ini berhasil menyebabkan ledakan besar kendaraan listrik. Sepanjang 2011, penjualan EV kurang dari 1.000. Kemudian pada lima bulan pertama 2022 jumlahnya hampir 100.000.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement