Andalkan Google Chrome OS, Berapa Harga Laptop Pelajar per Unit?

Fahmi Ahmad Burhan
3 Agustus 2021, 17:17
laptop pelajar, google chromebook, google
burst/pexels.com
Ilustrasi. Pemerintah mengalokasikan Rp 3,7 triliun dalam program produksi laptop pelajar untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jarak jauh.

Pemerintah meluncurkan program pengadaan laptop pelajar yang akan diproduksi oleh enam produsen dalam negeri. Program pengadaan laptop untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jarak jauh tersebut menggunakan sistem operasi keluaran Google yakni Chrome OS.

Pemerintah mengalokasikan Rp 3,7 triliun untuk pengadaan program laptop pelajar tersebut. Sumber anggarannya tersebut dari pemerintah pusat atau Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan juga pemerintah daerah.

"Alokasi dari pemerintah pusat Rp 1,3 triliun, lalu sisanya ditanggung pemerintah daerah Rp 2,4 triliun," kata  Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Wikan Sakarinto, Selasa (3/8).

Dengan anggaran Rp 1,3 triliun, pemerintah pusat akan mendistribusikan 189 ribu laptop pelajar ke sekolah-sekolah. Adapun pemerintah daerah mendistribusikan sekitar 284 ribu laptop. Bila dihitung secara kasar berdasarkan anggaran, harga pengadaan laptop sekitar Rp 10 juta per unit.

Perihal harga laptop tersebut, Wikan mengatakan sudah diatur dalam e-catalog di sistem pengadaan barang dan jasa yang resmi oleh pemerintah.

"Jadi harganya sesuai e-catalog. Di situlah ada mekanisme kompetisi yang sehat. Jadi kami tidak mengatur harga, yang kami siapkan adalah anggaran," ujar Wikan.

Di luar program ini, beberapa produk laptop Chromebook dengan spesifikasi yang hampir sama dibanderol di bawah Rp 10 juta. Misalnya, Chromebook keluaran Axioo yakni Chromebook Non-Touch mempunyai luas layar 11,6 inci. Prosesor laptop ini Intel Celero N4020, RAM 4 GB dan eMMC 32 GB. Laptop tersebut dijual sekitar Rp 5,8 juta.

Kemudian ada juga laptop dari Zyrex, Chromebook 360 mempunyai luas layar 11,6 inci, prosesor Intel Celeron N4020, RAM 4 GB, dan eMMC 32 GB. Laptop ini dibanderol sekitar Rp 8 juta.

Spesifikasi Laptop Pelajar


Kemendikbudristek merilis Peraturan Mendikbud Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Reguler Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021 yang berisi mengenai spesifikasi minimal laptop tersebut. Dalam beleid tersebut, spesifikasi laptop lokal untuk pelajar yakni prosesor minimal core 2 dengan frekuensi 1,1 GHz dan memori singgahan (cache) 1 M.

Kemudian, laptop lokal tersebut juga mesti mempunyai memori standar terpasang sebesar 4 GB DDR4. Lalu kemampuan hard drive sebesar 32 GB.

Laptop harus mempunyai USB port yang dilengkapi dengan USB 3.0. untuk kemampuan jaringan, mesti dilengkapi dengan WLAN adapter.

Pada spesifikasi tipe grafis harus dengan standar high definition (HD). Untuk audio, integrated. Kemudian monitor, mesti mempunyai luas 11 inch LED. Sedangkan, pada kemampuan baterai, laptop mesti mempunyai daya maksimum 50 watt.

Sistem operasi pada laptop pelajar tersebut mengandalkan Chrome OS. Chrome OS merupakan sistem operasi dari Google berbasis Gentoo Linux. Sistem operasi ini mengandalkan browser Google Chrome sebagai antarmuka pengguna utamanya. Chrome OS memiliki pemutar media dan pengelola file yang terintegrasi.

Google mengembangkan sistem operasi tersebut pada 2009. Kemudian, pada 2011, laptop pertama yang menjalankan sistem Chrome OS adalah Chromebook.

Sistem operasi tersebut siap diaktivasi kepada perangkat untuk menjalankan format pembelajaran. "Kami berkomitmen untuk membantu meningkatkan pendidikan secara luas di Indonesia," ujar Managing Director, Google Indonesia Randy Jusuf.

Randy menyebut produksi Chromebook inisiatif dari pemerintah tersebut merupakan langkah pertama yang dilakukan di Indonesia. "Ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami di Google Indonesia," ujar Rendy.

Pemerintah telah menggaet enam produsen dalam pengadaan laptop tersebut.  Enam produsen tersebut adalah Acer Manufacturing Indonesia, PT Evercross Technology Indonesia, PT. Zyrexindo Mandiri Buana, PT. Tera Data Indonusa, PT. Supertone, dan PT. Bangga Teknologi Indonesia. Di antara ke enam produsen tersebut PT. Zyrexindo Mandiri Buana memiliki komponen  tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertinggi yakni hingga 37%.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...