Bappenas Akan Potong Panjang Tanggul Raksasa Jakarta

Ameidyo Daud Nasution
29 Juli 2016, 07:00
Reklamasi pantai
Arief Kamaludin|KATADATA

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mempertimbangkan untuk mengurangi panjang National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Pengurangan tersebut untuk memangkas biaya agar proyek yang dikenal sebagai Tanggul Raksasa DKI Jakarta fase A itu dapat segera dilanjutkan.

Menurut Direktur Irigasi dan Sumber Daya Air Bappenas Donny Azdan, panjang tanggul saat ini mencapai 120 kilometer. Rinciannya, tanggul di laut terbentang 65 kilometer dan tanggul muara beberapa sungai di Jabodetabek sepanjang 55 kilometer. (Baca: Pendanaan Tanggul Raksasa Jakarta Tunggu Kajian Bappenas).

Dengan total panjang tersebut perlu dana besar untuk merampungkan NCICD A tersebut. Dalam kalkulasi Donny, pembangunan tanggul ini memakan Rp 160 miliar per kilometer. Dengan ongkos yang lebih kecil, diharapkan ada pihak swasta yang tertarik berpartisipasi.

“Rencananya akan dikurangi. Kalau dari 65 kilometer di laut menjadi 40 kilometer, sudah lumayan (lebih murah),” kata Donny di kantornya, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016. (Baca: Lanjutkan Reklamasi Teluk Jakarta, Jokowi Kenalkan Proyek Garuda).

Targetnya, pada Oktober mendatang kepastian panjang rute tanggul tersebut akan keluar. Selain itu, dia juga memperkirakan proyek ini cukup sulit selesai tepat waktu pada 2018 mendatang. Selain lamanya pembangunan tanggul oleh pemerintah sepanjang 4,5 kilometer, pihak swasta sulit digandeng lantaran masih ada kasus reklamasi.

Karena itu, Donny berharap masalah reklamasi -yang saat ini sedang dimoratorium- segera selesai sehingga menarik minat investasi swasta. Apabila swasta tidak ada yang tertarik, opsi yang tersisa yakni menggunakan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. (Baca: Pelanggaran Proyek Reklamasi, Pemerintah Keluarkan 3 Rekomendasi).

Namun Donny menegaskan pemakaian dana dari APBN merupakan pilihan yang sangat berat karena membebani negara. “Jadi kita lihat trase yang lebih efisien saja,” katanya.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...