Tarif Listrik dan BBM Picu Infasi, Pemerintah Perlu Siapkan BLT

Desy Setyowati
6 Maret 2017, 19:31
BBM Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA

Inflasi tahun ini diperkirakan melaju lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Penyebab utamanya adalah kenaikan tarif listrik, yang diprediksi ditambah dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk meredam inflasi yang mengganggu daya beli masyarakat, pemerintah perlu memberikan bantuan langsung tunai (BLT).

Kepala Ekonomi Bank Mandiri Anton Gunawan melihat tantangan inflasi tahun ini berasal dari penyesuaian harga oleh pemerintah (administered prices), terutama tarif listrik dan harga BBM. Hitungannya, inflasi hingga akhir tahun nanti sebesar 4,2 persen dengan memasukkan komponen kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebanyak tiga kali secara bertahap.

Advertisement

(Baca: Bulan Ini, Tarif Listrik Pelanggan 900 VA Naik Lagi 31 Persen)

“Perkiraan 4,2 persen itu belum memasukkan faktor harga BBM,” kata Anton saat media briefing Bank Mandiri di Jakarta, Senin (6/3). Adapun, kalau ditambah dengan kenaikan harga BBM maka inflasi secara keseluruhan tahun ini bisa mencapai 4,5-4,7 persen. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 3,02 persen.

Jika dirinci, kenaikan TDL meningkatkan inflasi sebesar 0,7-0,8 persen. Sedangkan inflasi akibat kenaikan harga BBM sebesar 0,3-0,5 persen. Jadi, dua komponen itu menambah inflasi hingga 1,3 persen.

Anton, memperkirakan penyesuaian harga BBM akan terjadi pada April mendatang. Jika itu jadi dilakukan akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Guna menjaga daya beli, pemerintah perlu menambah bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement