Demensia, Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Cara Mengatasinya

Annisa Fianni Sisma
21 November 2023, 07:05
Demensia
Pexels
Demensia

Salah satu kondisi yang dapat dialami oleh manusia khususnya yang berusia lanjut adalah demensia. Demensia ini memiliki gejala yang bertahap, dapat dicegah, dan dapat pula diobati dengan perlahan.

Secara singkat, demensia adalah penurunan fungsi kognitif dan ingatan yang umumnya terjadi pada lansia, khususnya mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Kondisi ini dapat berdampak signifikan pada gaya hidup, aktivitas sehari-hari, dan kemampuan bersosialisasi.

Dua jenis demensia yang sering terjadi adalah Alzheimer, yang terkait dengan perubahan genetik dan protein di otak, serta demensia vaskular, yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak. Untuk mengetahui seluk beluk terkait demensia, simak penjelasan berikut.

Gejala Demensia

Ilustrasi Orang Tua Demensia
Ilustrasi Orang Tua Demensia (Pexels) 

Gejala utama demensia mencakup penurunan memori dan perubahan perilaku serta pola pikir, yang tendensinya semakin memburuk seiring waktu. Berikut adalah tahapan gejala demensia merujuk alodokter.com:

1. Tahap I: Normal

Pada tahap ini, otak berfungsi normal tanpa gejala yang terlihat. Kondisi tubuh dan memori otak masih dalam keadaan baik, sehingga tidak diketahui kemungkinan adanya kondisi demensia di kemudian hari.

2. Tahap II: Adanya Gangguan Aktivitas Sehari-hari

Pada gejala demensia tahap kedua, penderita mulai menunjukkan beberapa hal berikut ini:

  • Penderita kesulitan melakukan beberapa kegiatan sekaligus.
  • Kesulitan membuat keputusan dan memecahkan masalah.
  • Mudah lupa kegiatan baru dan kesulitan memilih kata-kata yang tepat.

3. Tahap III: Adanya Gangguan Mental Organik

Tahap ketiga dari gejala demensia, antara lain:

  • Kesulitan berorientasi dan mungkin tersesat pada jalan yang biasa dilalui.
  • Sulit mempelajari hal baru.
  • Suasana hati terlihat datar dan kurang bersemangat.
  • Terjadi perubahan kepribadian dan penurunan kemampuan sosialisasi.

4. Tahap IV: Ketergantungan pada Bantuan Orang Lain

Tahap keempat dari gejala demensia, penderita semakin tergantung dengan bantuan orang di sekitarnya, antara lain:

  • Memerlukan bantuan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk berpakaian dan mandi.
  • Pola tidur berubah, kesulitan membaca dan menulis.
  • Muncul sikap apatis, penarikan diri sosial, berhalusinasi, mudah marah, dan bersikap kasar.

5. Tahap V: Demensia Berat

Jika demensia telah mencapai gejala kelima, maka akan masuk dalam kategori demensia berat, dengan beberapa gejala sebagai berikut:

  • Kehilangan kemampuan dasar, seperti berjalan atau duduk.
  • Tidak mengenali anggota keluarga.
  • Tidak memahami bahasa.
  • Tidak dapat hidup mandiri dan memerlukan perawatan intensif.

Penyebab Demensia

Ilustrasi Orang Tua Demensia
Ilustrasi Orang Tua Demensia (Pexels)

Demensia terjadi akibat rusaknya sel saraf di bagian khusus otak, mengakibatkan penurunan kemampuan berkomunikasi dengan saraf tubuh lainnya dan munculnya gejala yang sesuai dengan lokasi kerusakan otak.

Jenis demensia bervariasi, ada yang bersifat progresif dan ada yang menyerupai demensia tetapi dapat diatasi oleh reaksi tertentu.

Demensia progresif terjadi karena kerusakan sel saraf otak tertentu yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan umumnya sulit dipulihkan sepenuhnya. Kondisi ini berangsur-angsur yang awalnya tidak memiliki tanda-tanda mencolok.

Beberapa jenis demensia progresif melibatkan penyakit alzheimer, demensia vaskuler, lewy body dementia. Ada pula jenis demensia progresif lainnya yakni demensia frontotemporal, dan demensia campuran.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement