ESDM Siapkan Insentif Biaya Eksplorasi untuk Pacu Investasi Panas Bumi

Image title
28 Juli 2020, 14:02
Ilustrasi, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Kementerian ESDM menyiapkan insentif penggantian biaya eksplorasi untuk mendorong investasi di sektor panas bumi.
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ilustrasi, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Kementerian ESDM menyiapkan insentif penggantian biaya eksplorasi untuk mendorong investasi di sektor panas bumi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyusun skema insentif untuk mendorong investasi di sektor panas bumi. Salah satunya adalah, kompensasi biaya eksplorasi yang akan dikerjakan pengembang.

Direktur Jenderal Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, FX Sujiastoto menjelaskan, pemberian kompensasi dilakukan agar harga jual listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) lebih terjangkau. Sebab, selama ini yang menjadi pengambat pengembangan sektor panas bumi adalah, harga jual listrik yang tidak ekonomis.

"Karena itu, pemerintah memberikan insentif supaya harga jual listrik dari pembangkit turun. Misalnya panas bumi, biaya eksplorasi dikompensasi oleh pemerintah, kemudian tax holiday juga akan diberikan," kata Sujiastoto, dalam video conference, Selasa (28/7)

Aturan ini akan masuk dalam draft rancangan Peraturan Presiden (Perpres) terkait dengan pembelian listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Nantinya, pemerintah akan mengembalikan biaya operasi yang telah dikeluarkan pengembang dalam kegiatan eksplorasi wilayah kerja (WK) panas bumi.

Menurutnya, jika aturan ini dapat diimplementasikan dengan baik, maka biaya produksi listrik yang dihasilkan dapat ditekan. Hal ini, juga akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Kementerian ESDM memproyeksikan, akan ada penurunan harga sekitar US$ 2,5 hingga US$ 4 sen per kilowatt per jam (kWh) jika aturan tersebut dijalankan. Selain itu, melalui aturan ini diharapkan dapat membuat iklim investasi di sektor panas bumi lebih bergairah.

Grafik:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...