Meski Dibuka Menguat, Nilai Tukar Rupiah Dibayangi Potensi Pelemahan

Agatha Olivia Victoria
15 Juni 2020, 10:14
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Meski dibuka menguat ke level Rp 14.059 per dolar AS, nilai tukar rupiah dibayangi pelemahan, karena pelaku pasar mengantisipasi risiko munculnya gelombang kedua pandemi corona.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS. Meski dibuka menguat ke level Rp 14.059 per dolar AS, nilai tukar rupiah dibayangi pelemahan, karena pelaku pasar mengantisipasi risiko munculnya gelombang kedua pandemi corona.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,52% ke level Rp 14.059 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pasar spot pagi ini, Senin (15/6). Meski begitu, rupiah berpotensi tertekan hari ini.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan, nilai tukar rupiah sebenarnya sudah tertekan sejak Jumat (12/6), setelah selama empat hari mengalami konsolidasi.

"Pelaku pasar keuangan mulai mengantisipasi risiko gelombang kedua pandemi virus corona karena pembukaan ekonomi, seperti yang terjadi di AS dan beberapa negara lain, sehingga mempengaruhi nilai tukar termasuk rupiah," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Senin (15/6).

Risiko gelombang kedua ini mendorong pasar keluar dari aset berisiko dan beralih ke aset safe haven, salah satunya dolar AS. Alhasil, nilai tukar dolar AS terhadap mata uang lain tercatat menguat, termasuk terhadap mata uang Asia.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, seperti dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01%, dolar Singapura melemah 0,12%, dan dolar Taiwan melemah 0,1%.

(Baca: Dana Asing Kembali Kabur dari RI, Rupiah Loyo ke 14.133 per Dolar AS)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...