Restorasi Lahan Gambut Berpeluang Tekan Emisi Karbon

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Juni 2022, 21:15
lahan gambut, emisi karbon, nol emisi karbon
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Foto udara lahan gambut yang terbakar di wilayah Jalan Dulin Kandang, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (24/4/2021). Konservasi lahan gambut dapat menjadi salah satu upaya dekarbonisasi.

Pemerintah diminta untuk memasifkan upaya konservasi dan restorasi lahan gambut demi mencegah kebakaran hutan. CoFounder of PT Rimba Raya Conservation Eka Ginting mengatakan lahan gambut yang sebagian besar berisi pelapukan tanaman yang terendam air memiliki kandungan karbon tinggi.

Eka menjelaskan, kondisi ini bisa lebih parah jika lahan gambut dibiarkan mengering tanpa adanya upaya konservasi dan retorasi lahan. Lahan gambut yang mengering akan berubah menjadi mineral batu bara yang akan menjadi bahan bakar apabila terjadi kebakaran hutan.

“Jika gambutnya terbakar praktis susah sekali atau tidak bisa dihentikan dan akan sulit dipadamkan. Seperti kebakaran hutan seluas 2,8 juta hektar pada 2015 itu emisi karbon dioksida mencapai 5 giga ton,” kata Eka dalam Webminar bertajuk Reviving Local Community Through Decarbonization Project in Indonesia pada Jumat (24/6), petang.  

Indonesia memiliki lahan gambut seluas 12 juta hingga 15 juta hektar. Mayoritas berada di sepanjang pesisir timur Sumatera, Provinsi Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Menurut Eka, luasan lahan gambut di Indonesia sebenarnya dapat menjadi peluang untuk upaya dekarbonisasi. Namun, mengelola lahan gambut dengan luas belasan hektar membutuhkan pendanaan dan tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Perlu perbaikan atas kanal-kanal sehingga tidak terjadi pengeringan itu perlu upaya besar," kata Eka.

Eka mengatakan, upaya restorasi lahan gambut juga harus melibatkan partisipasi komunitas lokal yang nantinya akan menciptakan nilai lebih selain penyerapan emisi gas rumah kaca. Komunitas lokal juga akan mendapatkan benefit langsung apabila mereka dilibatkan dalam proyek restorasi maupun korservasi lahan gambut.

Benefit langsung yang dirasakan yakni adanya penyerapan tenaga kerja dari proyek penanaman pohon secara masif. Selain itu, proses perbaikan dari lahan gambut menjadi hutan akan mendatangkan flora dan fauna yang berpotensi mengembalikan nilai ekonomi dari bekas lahan gambut yang terbakar.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...