Pinjaman Pemerintah Melambat, Total Utang di Oktober Jadi Rp 6.062 T

Agatha Olivia Victoria
15 Desember 2020, 11:08
utang luar negeri, pemerintah cicil utang, bank indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Utang luar negeri pemerintah tumbuh 0,6% pada Oktober 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pada akhir Oktober 2020 mencapai US$ 413,3 milir atau setara Rp 6.072,8 triliun mengacu kurs Jisdor periode yang sama. Posisi ULN tumbuh 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, ULN tersebut terdiri dari ULN pemerintah dan bank sentral US$ 202,6 miliar dan ULN sektor swasta, termasuk BUMN, US$ 210,8 miliar.

"Pertumbuhan ULN pada akhir Oktober sebesar 3,3% secara tahunan, menurun dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,8% terutama dipengaruhi perlambatan ULN pemerintah," ujar Erwin dalam keterangan pers, Jumat (15/12).

ULN pemerintah tercatat US$ 199,8 miliar, hanya tumbuh 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut menurun dibandingkan September yang tercatat 1,6%. Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pembayaran pinjaman luar negeri pemerintah di tengah kembalinya aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara.

BI memastikan ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas termasuk untuk menangani pandemi Covid-19 dan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). ULN pemerintah mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 23,8%, sektor konstruksi 16,6%, sektor jasa pendidikan 16,5%, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 11,8%, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 11,4%.

Sementara itu, ULN swasta tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ULN swasta pada akhir bulan Oktober 2020 tercatat 6,4%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1%. Perkembangan ini didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ULN lembaga keuangan sebesar 0,1%, setelah mencatat kontraksi 0,9% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) relatif stabil sebesar 8,3%.

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77,4% dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...