IMF Ramal Harga Komoditas Mulai Turun Tahun Ini

Agustiyanti
22 April 2022, 11:57
IMF, harga komoditas, kenaikan harga
123rf/maksym yemelyanov
Ilustrasi. Kenaikan harga komoditas merupakan salah satu dampak terbesar dari perang di Rusia dan Ukraina

Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut, lonjakan harga komoditas yang disebabkan oleh perang hanya akan berlangsung dalam jangka waktu pendek. Kenaikan ini telah memicu lonjakan inflasi global baik di negara maju juga emerging dan berkembang.

"Berdasarkan pasar berjangka komoditi, harga komoditas bisa turun antara tahun ini dan tahun depan. Secara rata-rata itu akan lebih rendah," kata Deputi Direktur Manajer IMF Gita Gopinath dalam diskusi tingkat tinggi side event G20 Presidensi Indonesia, Jumat (22/4).

Gita mengatakan, kenaikan harga komoditas merupakan salah satu dampak terbesar dari perang di Rusia dan Ukraina. Kenaikan pada harga energi dan komoditas pangan menambah tekanan terhadap inflasi yang sebetulnya sudah tinggi di beberapa negara sebelum konflik ini pecah.

"Misalnya, jika kami melihat harga beberapa logam utama dan biji-bijian saat ini berada pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade," ujarnya.

IMF dalam laporan terbarunya telah merevisi ke atas outlook inflasi tahun ini. Di negara-negara maju, inflasi akan menyentuh  5,7% dan lebih tinggi lagi di negara-negara berkembang dan emerging sebesar 8,7%.

Gita menyebut gangguan akibat perang terhadap pasar komoditi ini bukan hanya dari sisi kenaikan harganya saja. Banyak negara terancam menghadapi krisis pangan, terutama bagi mereka yang banyak bergantung terhadap impor pangan dari Rusia maupun Ukraina seperti di Asia Tengah, Turki dan negara-negara Afrika. Oleh karena itu, risiko krisis pangan bakal semakin besar jika perang berlangsung lebih lama.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...