Luhut Mulai Khawatir Lihat Tren Kenaikan Kasus Covid-19 Indonesia

Ameidyo Daud Nasution
9 Juni 2022, 14:57
covid-19, luhut, corona
Humas Setkab/Agung Bin
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan keterangan pers setelah Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/01/2022)

Kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren kenaikan selama beberapa waktu belakangan. Bahkan, tren ini juga menjadi sorotan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengaku khawatir atas kenaikan kasus selama tiga hari belakangan. Oleh sebab itu ia berharap semua pihak kompak menghadapi situasi lantaran Indonesia tak bisa berlama-lama dilanda pandemi.

"Melihat angka tiga hari ini di atas 500, saya cukup khawatir karena positivity rate sudah 1% dari sebelumnya 0,5% sampai 0,8%," kata Luhut dalam pemaparan di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (9/6).

Luhut juga beranggapan bahwa Indonesia belum perlu terburu-buru masuk ke status endemi Covid-19. Bahkan ia telah menyarankan Presiden Joko Widodo agar menunggu selama dua bulan sebelum memasuki status tersebut.

"Kalau dalam dua bulan bertahan dengan baik maka akan jadi hadiah 17 Agustus," katanya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat mampu menjaga disiplin protokol kesehatan. Selain itu vaksinasi Covid-19 juga perlu terus digencarkan. 

"Saya mohon dipahami dinamikanya, tidak boleh saling merasa paling baik karena virus tidak bisa dikendalikan," kata Luhut.

Kenaikan kasus ini juga diwaspadai Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Bahkan Satgas mencatat tren kenaikan telah terjadi selama tiga pekan belakangan.

Namun Satgas juga menyebut ada kabar baik dari penanganan kasus Covid-19 dalam tiga minggu belakangan. Kenaikan kasus ini tidak diikuti dengan peningkatan tren pemakaian tempat tidur alias bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit, isolasi harian, hingga kematian pasien secara mingguan.

Sedangkan lima provinsi yang menjadi penyumbang kenaikan kasus aktif sepekan terakhir berasal dari Pulau Jawa. Terbanyak adalah DI Yogyakarta yang mengalami kenaikan 45%, diikuti Banten senilai 38%, dan Jawa Timur sebesar 37%. DKI Jakarta berada di posisi keempat dengan kenaikan sebesar 30% disusl Jawa Barat dengan kenaikan 18%.

“Hal ini sejalan dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa dan aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal,” kata Juru Bicara Satgas Prof. Wiku Adisasmito pada Rabu (9/6).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...