Menteri Rini Klaim Keuntungan BUMN Tumbuh 39,8% Selama Kepemimpinannya

Arief Kamaludin|Katadata
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengklaim selama kepemimpinannya keuntungan BUMN naik lebih dari 39,8%.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
13/6/2019, 14.07 WIB

(Baca: Super Holding BUMN Mengikuti Jejak Temasek dan Khazanah)

Perusahaan lainnya, PT Telkomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menempati posisi 747. Telkom merupakan perusahaan telekomunikasi dengan pendapatan perusahaan mencapai US$ 9,4 miliar dengan perolehan laba US$ 1,3 miliar, dan aset US$ 13,8 miliar. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan dilaporkan mencapai US$ 27,2 miliar.

Terakhir, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang berada pada posisi 835. BNI menjadi bank BUMN ketiga yang masuk dalam daftar perusahaan publik terbesar di dunia. Pendapatan bank ini tercatat US$ 4,9 miliar, dengan raihan laba US$ 1,1 miliar. dan asetnya senilai US$ 56,2 miliar. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar BNI pada 2018 senilai US$ 13,1 miliar.

Rini mengatakan, masuknya BUMN dalam daftar itu merupakan salah satu bukti keseriusan dalam mewujudkan kinerja yang terbaik. "Peringkat Forbes menunjukkan BUMN memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya," ujar Rini.

Forbes merilis daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia pada 2019. Perusahaan-perusahaan yang terpilih tersebar di 61 negara. Penetapan kriteria perusahaan publik global terbesar, mengacu pada ukuran kapitalisasi pasar, penjualan, laba, dan aset di 2018.

(Baca: Menteri Rini Targetkan Laba Bersih BUMN Tahun Ini Tembus Rp200 Triliun)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin