Misalnya WFH bisa dilakukan secara bergantian bagi pegawai administratif. Sedangkan bagi petugas operasional, waktu kerja dan jumlah petugas yang dinas dalam satu shift kerja dikurangi jumlahnya.
Meski begitu, Handy belum mau menjelaskan, strategi bisnis apa yang disiapkan perusahaan untuk tumbuh di tengah pandemi corona. “Dalam situasi seperti ini, fokus kami adalah membantu pencegahan penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini 15 bandara AP I masih beroperasi dengan penyesuaian jam dan kegiatan operasional di masing-masing bandara. Misalnya jam operasional yang lebih pendek, serta penutupan sebagian area dan operasional bandara.
Senada, Manajemen AP II (Persero) menegaskan tak akan merumahkan atau mem-PHK karyawannya. Tak hanya itu, meski 40% karyawannya yang WFH juga tidak akan mendapatkan pemotongan gaji.
(Baca: PSBB Jakarta, Trafik Penerbangan di Bandara Soetta & Halim Turun 22%)
“Tidak ada (PHK). Saat ini kami melaksanakan konsep work from home,” VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano kepada katadata.co.id, Rabu (22/4).
Untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemi Covid-19, Manajemen Angkasa Pura II melakukan optimasilasi pola operasi di seluruh bandara yang dikelola Perusahaan.
“Kami juga mengurangi jam operasi di beberapa bandara kami agar bandara dapat lebih efektif dan efisien untuk melayani para pengguna jasa," ujarnya.
(Baca: Dampak Corona dan Pembatasan Terbang, Maskapai Dunia Merugi Rp 4.903 T)