(Baca: Pemerintah Minta Jepang Danai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono menjelaskan, persoalan yang dihadapi tidak cuma lahan namun juga faktor pembiayaan sebagai hambatan utama dalam memacu pembangunan rel kereta api luar Jawa. Sebab, kebutuhan dana pembangunan rel kereta api luar Jawa hingga tahun 2024 mendatang sangat besar.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, total biaya yang diperlukan untuk membangun jalur kereta api luar Jawa mencapai Rp 414,6 triliun. Sedangkan alokasi dana yang disiapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 hanya Rp 6 triliun.

Di sisi lain, Prasetyo mengakui, pemerintah kesulitan menggaet perusahaan swasta untuk membangun proyek tersebut. "Sulit juga menarik swasta karena swasta perlu jaminan." (Baca: Pemerintah Tawarkan 8 Proyek Infrastruktur Besar ke Asing)

Berbagai kendala itulah yang menyebabkan Kementerian Perhubungan lebih bersikap realistis dalam mencapai target pembangunan rel kereta api luar Jawa hingga tahun 2019. Selain itu, memilih menyelesaikan beberapa prasarana proyek rel yang harus dikerjakan pemerintah. "Kalau kami bisa selesaikan 500 kilometer, ya sebisanya saja," ujarnya.

Halaman: