Faisal Basri Minta CSR Tambang Dihapus Karena Jadi Ajang Politik

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Foto aerial kawasan bekas tambang batu bara yang terbengkalai di Desa Suo-suo, Sumay, Tebo, Jambi, Kamis (30/1/2020). Faisal menyebut CSR perusahaan tambang seharusnya diganti menjadi dana kekayaan negara. Dana tersebut bisa dipakai untuk menjaga lingkungan.
15/4/2020, 19.57 WIB

Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility khususnya sektor pertambangan biasanya dilaksanakan untuk menjaga lingkungan. Namun, kegiatan tersebut justru sering dijadikan ajang politik.

Ekonom Senior Faisal Basri menyebut CSR merupakan cara politisi untuk berbuat korupsi. Pasalnya, politisi semakin sulit korupsi karena diawasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada KPK, mereka cari sumber lain," ujar Faisal dalam video conference Rabu (14/4).

Selain itu, dia menilai CSR harusnya dijadikan sebagai inisiatif perusahaan dalam menjaga lingkungan. Kegiatan tersebut seharusnya tidak dilaksanakan untuk menyalurkan bantuan.

(Baca: Faisal Basri: Omnibus Law Jalan Perpanjangan Kontrak Taipan Batu Bara)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan