Kantongi Laba Rp 11,6 Triliun di 2018, PLN Tak Setor Dividen ke Negara

Arief Kamaludin|KATADATA
PLN meraih laba bersih Rp 11,6 triliun yang seluruhnya akan digunakan sebagai laba ditahan untuk membiayai investasi 2019.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
29/5/2019, 14.29 WIB

Terkait belanja modal atau capital expenditure (capex), Sarwono sebelumnya mengatakan, PLN tahun ini menganggarkan sebesar Rp 90 triliun. Untuk itu, PLN berencana mencari pendanaan eksternal Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun.

(Baca: Berkat Optimalisasi Pembangkit, PLN Berhasil Tekan Konsumsi LNG)

Dia menjelaskan, pilihan pendanaan ini tidak terpaku pada satu instrumen keuangan saja. PLN bakal mencari pendanaan di waktu yang tepat sehingga belum bisa memastikan kapan bakal menerbitkan instrumen tersebut. "Bisa global bond, local bond, dana (pinjaman) bank, syariah, atau sukuk," kata Sarwono Maret lalu.

Menurut Sarwono, hingga saat ini kebutuhan untuk investasi PLN di 2019 masih bisa didanai dengan dana internal perusahaan. Adapun alokasi capex tahun ini 50% bakal digunakan untuk investasi di pembangkit listrik. Sedangkan sisanya, akan digunakan untuk mendanai kebutuhan transmisi dan distribusi listrik.

Khusus untuk transmisi, mereka akan menggunakan pendanaan melalui kas dan instrumen pendanaan berbasis mata uang rupiah. "Kalau yang mata uang asing biasanya untuk pembangkit," kata Sarwono.

(Baca: Terangi Desa Kalimantan Barat, PLN Keluarkan Dana Rp 130 milar)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin