Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta PT Pertamina (Persero) tetap membangun kilang minyak meskipun kendaraan listrik akan berkembang ke depan. Ini karena fungsi kilang minyak yang sangat strategis.

Jonan menyatakan, Pertamina memang memiliki kekhawatiran jika kendaraan listrik berkembang untuk apa membangun kilang. Namun, meski kendaraan listrik berkembang, kilang memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan energi. “Bangun kilang untuk ketahanan energi," kata dia di Jakarta, Senin (10/12).

Tak hanya membangun kilang, Pertamina harus mengintegrasikan kilang tersebut dengan industri petrokimia. Apalagi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sudah tertinggal dengan perusahaan lain dalam membangun petrokimia. Salah satu contohnya adalah PT Chandra Asri Petrochemical.

Dua puluh lima tahun silam, menurut Jonan Chandra Asri sudah bisa membangun pabrik petrokimia. Padahal, di perusahaan tersebut tidak ada yang berlatar belakang petrokimia. Sebaliknya, Pertamina belum pernah bisa menyaingin Chandra Asri.

Untuk itu, Jonan, menugaskan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar sebagai Wakil Komisaris Pertamina untuk mendorong pembangunan pabrik petrokimia. “Pertamina kami harap lebih besar dari Chandra Asri. Hulu migas sudah lama tidak jadi tuan rumah. Jadi saya harapkan ini Petrokimia bisa lebih maju,” ujar dia.

Halaman: