Saudi Aramco hingga kini belum bisa memastikan ikut bergabung dengan PT Pertamina (Persero) menggarap proyek kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah atau tidak. Padahal, Pertamina sudah mengirim surat dan memberikan batas waktu hingga Oktober ke perusahaan asal Arab Saudi tersebut.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan saat ini belum ada keputusan dari Saudi Aramco mengenai kelanjutan kerja sama di kilang minyak di Cilacap. “Belum. Masih melakukan pertemuan dan pembahasan teknisi teknisnya,” kata dia di Jakarta, Rabu (31/10).
Adiatma belum bisa memastikan kapan Saudi Aramco akan memutuskan mengenai kerja sama tersebut. Yang jelas, dalam bisnis, tidak bisa buru-buru dalam mengambil keputusan. Pertamina juga tidak bisa memaksakan.
Saat menjadi Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso mengatakan telah mengirim surat ke Saudi Aramco mengenai kejelasan kerja sama di Kilang Cilacap. Untuk informasi, Gigih kini sudah menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Ketika menjabat di Pertamina Gigih mengatakan selama ini pihaknya merasa nasib proyek tersebut digantung Saudi Aramco. Ini karena perusahaan asal Arab Saudi ini tidak kunjung memberi keputusan.
Gigih mengatakan dalam surat tersebut Pertamina memberikan batas waktu kepada Saudi Aramco hingga pertengahan Oktober untuk memutuskannya. Jika hingga batas waktu itu, Saudi Aramco tak kunjung memutuskan, Pertamina tetap melanjutkan pembangunan Kilang Cilacap tanpa mereka.
Namun, Pertamina masih menunggu respons dari Saudi Aramco terlebih dulu."Kami konfirmasi ke sana dan kirim surat klarifikasi mengenai komitmen lanjut atau tidak. Kalau tidak, kami akan ambil keputusan akan sendiri atau cari partner yang lain," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (6/9).
Modifikasi Kilang Cilacap ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini digarap Pertamina dan Saudi Aramco. Dengan proyek ini kapasitas kilang minyak di Cilacap akan meningkat menjadi 400 ribu barel per hari (bph) dari sebelumnya 348 ribu bph.
(Baca: Pertamina Ultimatum Aramco hingga Oktober Putuskan Kilang Cilacap)
Proyek modifikasi Kilang Cilacap ini awalnya ditargetkan selesai 2021. Namun belakangan Pertamina mengatur ulang jadwal tersebut hingga 2023.