Awalnya, pengelolaannya dua blok itu akan digabung dan Pertamina berminat mengelolanya secara bersama. Namun, rencana tersebut batal.  Alhasil, Pertamina hanya mau menjadi mitra Petrogras di dua blok tersebut.

Di masing-masing blok itu, Pertamina akan memiliki hak kelola 30%. Saat ini Pertamina mengempit 50% di Salawati dan 10% di Kepala Burung Blok A. "Pertamina bilang oke operator dikasih Petrogas, tapi Kepala Burung yang produksinya besar dia bisa nambah PI yang tadinya 10%. Jadi untung kan," ujar Djoko.

Tidak hanya Pertamina, PetroChina juga akan bergabung di dua blok tersebut. Sayangnya Djoko belum mau merinci berapa persentase hak kelolanya.

(Baca: PetroChina Tertarik Jadi Mitra Pertamina di Dua Blok Migas)

Adapun, Blok Makassar Strait yang juga habis 2020 belum diputuskan nasibnya oleh Kementerian ESDM. Ini karena Chevron masih meminta waktu untuk menyerahkan proposal perpanjangan blok tersebut. "Juni ini harus selesai," kata Djoko.  

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia