Kontraktor juga bisa menghemat biaya. Ini karena mereka tidak ada lagi melakukan dokumen ke beberapa lembaga, tapi cukup sekali mengajukan ke INSW melalui sistem aplikasi bernama SOFAST. Program ini akan diimplementasikan akhir kuartal I 2018, sekitar Maret atau April.

Di tempat yang sama Ego Syahrial berharap upaya tersebut akan membantu menggenjot investasi hulu migas. Apalagi dengan skema baru ini, kontraktor mendapatkan kemudahan dalam menjalankan operasinya.

Hingga Oktober 2017, realisasi investasi hulu migas baru mencapai US$ 6,4 miliar. Sedangkan target tahun ini adalah US$ 14 miliar. "Kalau melihat tren harga minyak sudah mulai naik, kami harapkan bisa mendongkrak kegiatan hulu migas," kata Ego.

(Baca: Target Investasi Hulu Migas Tahun Ini Diprediksi Tak Tercapai)

Sementara itu, Amien Sunaryadi menilai sistem itu akan berdampak terhadap efisiensi cost recovery (pengembalian biaya operasional).  Ini karena ketersediaan barang yang diimpor menjadi lebih cepat. Alhasil proyek pembangunan fasilitas migas bisa menjadi lebih pasti dan cepat. “Kalau proyek pembanguan yang nilainya miliaran dolar bisa lebih cepat satu bulan, itu nilainya lumayan berpengaruh pada turunnya cost recovery," kata dia.

Halaman: