Dengan begitu harapannya evaluasi terhadap blok penugasan itu bisa lebih adil dan obyektif. "Pak Arcandra Tahar tidak ikut karena dia Wakil Komisaris Utama Pertama. Saya takut konflik, tidak fair," kata Jonan pada Jumat, (25/8).

Evaluasi ini dilakukan karena ada beberapa permintaan PT Pertamina (Persero) dalam mengelola blok tersebut. Tujuannya agar blok itu ekonomis.

Awal tahun lalu, Kementerian ESDM memang menyerahkan hak kelola delapan blok migas yang akan berakhir kontraknya di 2018 kepada Pertamina. Blok itu yakni Sanga-sanga, South East Sumatera, NSO, Tengah, East Kalimantan, Ogan Komering, Tuban, dan Attaka.

Dari hasil evaluasi PT Pertamina, Blok East Kalimantan dianggap tidak ekonomis. Penyebabnya adalah kewajiban dana pemulihan tambang (Abandonment Site Restoration/ASR).

Namun karena Blok East Kalimantan satu struktur dengan Attaka, Pertamina akhirnya mengembalikan keduanya kepada pemerintah. Setelah memastikan Pertamina tidak berminat, Kementerian ESDM segera melelang dua blok itu.

Halaman: