Tak Boleh Menaikkan Tarif Listrik, PLN 'Ngadu' ke DPR

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
29/8/2017, 19.12 WIB

Beberapa upaya pun akan dilakukan guna menekan BPP PLN. Direktur Perencanaan Strategis II PLN Supangkat Iwan Santoso menjelaskan pihaknya akan mengakuisisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang. Terdapat tiga pembangkit yang menjadi prioritas. Pertama, PLTU MT Jambi I dengan kapasitas 2x300 MW yang masih proses persiapan pengadaan dan ditargetkan beroperasi pada 2021.

Kedua, PLTU MT Kalselteng 3 dengan kapasitas 200 MW yang sedang dalam tahap proses negosiasi dengan mitra yang ditargetkan dapat beroperasi tahun 2021 atau 2022. Ketiga, PLTU MT Kaltim 5 dengan kapasitas 200 MW yang sedang dalam tahap proses klarifikasi dan negosiasi dengan mitra yang ditargetkan beroperasi sekitar 2021 atau 2022.

"Mulut tambang ini menjadi tulang punggung PLN menyediakan listrik murah. Karena tenaga lain harganya masih lebih tinggi," ujar Iwan. (Baca: Skema Jual Beli Listrik dari Pembangkit Batu Bara Bisa Rugikan PLN)

Dia mengungkapkan terdapat beberapa hambatan dalam melakukan akuisisi sehingga hanya tiga pembangkit tersebut yang menjadi prioritas. Data teknik batubara dari perusahaan tambang yang akan digunakan untuk mendesain PLTU, ataupun data yang digunakan untuk memvaluasi nilai perusahaan masih belum lengkap.

Kemudian cadangan batubara belum memenuhi kebutuhan PLTU selama beroperasi 25 tahun atau cadangan jauh melebihi kebutuhan PLTU. Ketiga, belum disepakatinya skema akuisisi tersebut.

(Baca: PLN Targetkan 1.000 Stasiun Penyedia Daya Kendaraan Listrik di Jakarta)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian