(Baca: Kemenperin: Pertamina Batal Beli Gas dari Blok Masela)

Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia Wijaya Laksana membenarkan pihaknya hendak menyerap gas blok Masela sebesar 214 mmscfd. Namun perusahaannya meminta harga lebih murah. "Kalau harga idealnya di US$ 3-4 per mmbtu," kata dia Kepada Katadata, Senin (12/6).

Namun, pemerintah tidak akan menalangi selisih tersebut. Nantinya Kementerian ESDM akan membuka peluang baru kepada calon pembeli lainnya. “Kami akan membuka marketnya ke siapa aja. Opsi subsidi tidak ada,” kata Arcandra.

Arcandra mengatakan pekan depan Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian akan mulai finalisasi syarat dan ketentuan kontrak bagi calon pembeli gas Blok Masela. Jadi kesepakatan itu bukan lagi berbentuk perjanjian (Head of Agreement/HoA) melainkan kontrak.

(Baca: Pemerintah Targetkan Tiga Bulan Dapatkan Pembeli Gas Masela)

Di dalam kontrak itu nantinya akan mencakup volume gas yang akan diserap dan harganya. "Kalau HoA bisa saja kan tidak ada kesepakatan, kalau kontrak dia mengikat," ujar Arcandra.

Halaman: