PT Pertamina (Persero) akan menambah pasokan elpiji pada Lebaran tahun ini. Tujuannya agar tidak ada kelangkaan elpiji akibat melonjaknya kebutuhan atau konsumsi masyarakat selama momen tersebut.
Senior Vice President Fuel Marketing Distribution Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto mengatakan, kebutuhan elpiji di saat bulan puasa dan Lebaran akan meningkat dibandingkan hari biasanya. Peningkatannya sekitar 8 persen.
(Baca: Kementerian ESDM Taksir Subsidi Elpiji Membengkak Jadi Rp 42 Triliun)
Pada hari normal, rata-rata konsumsi harian hanya 22.200 metrik ton (MT). Namun, ketika bulan puasa dan Lebaran bisa mencapai 23.980 MT.
Konsumsi elpiji pada dua momen tersebut tahun ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pada 2016, konsumsi elpiji pada dua momen itu mencapai 22.604 MT.
(Baca: Gandeng Bank BUMN, Penyaluran Subsidi Elpiji Pakai Kartu Mulai 2018)
Untuk itu, Pertamina membuat dua skenario penambahan pasokan elpiji. Pertama, mengamankan pasokan di tingkat pengecer dengan menambah pasokan lebih banyak ke agen-agen elpiji serta pangkalan.
Kedua, meningkatkan pasokan elpiji di pasar-pasar agar masyarakat dapat mengakses elpiji lebih mudah dan bisa menyimpan elpiji untuk persiapan Lebaran apabila tidak memperoleh pasokan di agen. "Biasanya konsumen punya stok tabung, jadi ada kesempatan bagi rumah tangga menambah," kata Gigih di Jakarta, Senin (6/5).
(Baca: Jonan Alihkan Rp 190 Miliar Dana Tangki BBM dan LPG ke Jaringan Gas)
Dengan upaya itu, Gigih yakin Pertamina bisa mengamankan pasokan elpiji dan memenuhi kebutuhan masyarakat pada Lebaran tahun ini. Kondisi tersebut dengan catatan semua lini mulai dari pengecer, pangkalan dan agen harus siap dan beroperasi penuh.