(Baca: Juni, Tanda Tangan Kontrak 8 Blok Migas Ditargetkan Rampung)

Syamsu memperkirakan proposal keekonomian blok itu baru diajukan kepada pemerintah bulan depan. “Jadi baru bisa membahas akhir Juni terkait kontraknya," kata dia di Jakarta, Rabu (24/5).

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan sampai saat ini belum ada kontraktor yang menyatakan secara resmi bahwa skema kontrak gross split tidak ekonomis diterapkan pada kontraknya. Makanya, dia meminta Pertamina menunjukkan perhitungan angka yang bisa menjelaskan skema ini tidak ekonomis.

(Baca: Riset Terbaru, Skema Gross Split Migas Tak Menarik bagi Investor)

Menurut Arcandra, saat ini yang menyatakan skema itu tidak ekonomis baru konsultan asing yaitu Wood Mackenzie. Namun, perhitungannya masih belum jelas. “Mana angka yang tidak workable itu, saya belum terima. Makanya saya tantang nih,” ujar dia di Kementerian ESDM, Jumat (26/5).

Halaman: