Konsumsi Listrik Anjlok, PLN Proyeksi Pendapatan Turun Rp 44 Triliun

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi, logo PT Perusahaan Listrik Negara. PLN merevisi target dalam Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun ini karena konsumsi listrik anjlok selama pandemi corona.
22/4/2020, 16.49 WIB

Jika belum mendapatkan pendanaan, pembangunan pembangkit listrik akan ditunda. Kebijakan tersebut diambil karena permintaan listrik yang belum stabil dan sulitnya mendapatkan pendanaan di tengah pandemi corona.

Pasalnya, konsumsi listrik PLN dalam empat tahun terakhir hanya naik sekitar 4,5%. Padahal dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), asumsi pertumbuhan konsumsi listrik di atas 8%.

Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ikut menambah beban keuangan PLN. Setiap kurs rupiah terhadap dolar AS melemah Rp 1.000, maka beban keuangan PLN naik hingga mencapai Rp 9 triliun.

"Kami lihat bagaimana pengaruh ini. Kami berharap sebelum akhir tahun rupiah sudah menguat," ujar dia.

(Baca: Bangun Pembangkit & Transmisi, PLN akan Terbitkan Surat Utang Rp 1,7 T)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan