Pasar Khawatir Data Pengangguran AS Naik, Harga Minyak Melemah

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Foto udara kawasan kilang minyak. Harga minyak dunia turun seiring kekhawatiran pasar akan peningkatan pengangguran AS.
Editor: Ekarina
4/9/2020, 09.22 WIB

Harga minyak mentah dunia terus merosot hingga menyentuh level terendah sejak awal Agustus. Hal ini dipicu oleh kenaikan data pengangguran AS sehingga membuat pasar khawatir pemulihan ekonomi akan berjalan lambat sehingga akan memengaruhi permintaan minyak. 

Pada Kamis (3/9) harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman November turun 36 sen atau 0,8% di level 44,07 dolar AS per barel. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) juga turun 0,3%, menjadi berakhir di 41,37 dolar AS per barel.

Sedangkan mengutip Bloomberg, pada Jumat (4/9), harga minyak Brent  untuk kontrak pengiriman November 2020 masih melemah 0,61% ke US$ 43.80 per barel. Sedangkan WTI untuk kontrak pengiriman September 2020 turun 0,70 persen menjadi US$ 41,08 per barel.

Harga saham AS merosot seiring kekhawatiram investor terkait pemulihan ekonomi. Terlebih, data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran baru mencapai 881.000. Pengajuan klaim ini pun terus meningkat, dengan jutaan orang menganggur.

Harga acuan kedua minyak ini turun lebih dari 2% setelah data Energy Information Administration AS (EIA) menunjukkan permintaan BBM domestik pekan lalu turun menjadi 8,78 juta barel per hari (bph) dari 9,16 juta bpd.  Penurunan tersebut juga diikuti konsumsi produk minyak. 

Analis memperingatkan, pemeliharaan kilang yang akan datang dan akhir musim  panas dapat membatasi permintaan minyak mentah.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan