Jelang Pelantikan Biden, Harga Minyak Bergerak Naik

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi. Harga minyak bergerak naik jelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat.
Penulis: Sorta Tobing
20/1/2021, 11.25 WIB

Pemulihan Permintaan Minyak Diperkirakan Kuartal II-2021

Investor juga optimistis permintaan akan naik dari Tiongkok, importir utama minyak mentah dunia. Data menunjukkan produksi kilang-kilang utama global naik 3% ke rekor tertinggi pada tahun lalu. 

Perusahaan jasa energi Halliburton Co memprediksi pemulihan industri migas akan terjadi pada kuartal kedua 2021. Organisasi negara pengekspor minyak atau OPEC pun yakin pasar energi akan pulih tahun ini.

Kelompok beranggotakan 13 negara itu memperkirakan permintaan minyak global pada 2021 akan meningkat 5,9 juta barel per hari dibandingkan 2020, menjadi 95,9 juta barel per hari.  Pertumbuhan permintaannya pada 2020 turun 9,8 juta barel per hari dari tahun sebelumnya, menjadi 90 juta barel per hari. 

Para produsen saat ini mencoba mengatur tindakan penyeimbang antara permintaan dan penawaran. “Risiko penurunan utama adalah masalah terkait langkah penanggulangan Covid-19 dan dampak pandemi terhadap perilaku konsumen,” tulis OPEC, dikutip dari CNBC beberapa waktu lalu. 

OPEC berharap pemulihan kegiatan ekonomi dapat terjadi tahun ini. Dengan begitu pasar tenaga kerja dan penjualan kendaraan turut membaik.  

Untuk 2021, organisasi itu bersama Rusia dan sekutunya alias OPEC+ sepakat menurunkan produksi menjadi 7,2 juta barel per hari. Arab Saudi telah setuju memotongnya 1 juta barel per hari pada Februari sampai Maret untuk mencegah kelebihan stok. 

Halaman:
Reporter: Antara